Liputan6.com, Surabaya - Kepolisian bergerak cepat untuk mengusut tuntas jaringan pelaku bom bunuh diri di tiga gereja Surabaya. Usai mengidentifikasi siapa saja para pelaku, polisi bertolak ke kawasan Wonorejo.
Tim Densus 88 antiteror langsung melakukan penggeledahan di sebuah rumah yang disebut menjadi tempat tinggal pelaku. Rumah yang dituju itu terletak di sekitar Jalan Wonorejo Surabaya. Polisi berada di rumah itu sejak sekitar pukul 15.00 WIB.
Advertisement
Berdasar keterangan warga, rumah tersebut memang dihuni keluarga pasangan DA dan PP. Di rumah itu pula, tinggal empat anaknya yakni FS (12), PR (9), F (18), dan FH (16).
"Itu rumah sendiri, semuanya tinggal disitu sama empat anaknya," kata Korihan selaku Ketua RT 02, RW 03 kepada JawaPos.com di lokasi. Berdasarkan, pengamatan JawaPos.com, tim densus 88 antiteror penggeledahan di rumah yang berpagar besi itu.
Turut hadir Kapolrestabes Surabaya, Rudi Setiawan. Dari penggeledahan itu, polisi menemukan sebuah bom aktif sehingga harus diledakkan. Tepat pukul 19.00 WIB, tim Densus 88 antiteror bersama Tim Gegana melakukan peledakan.
"Mohon semuanya mundur, pada hitungan nol, akan ada ledakan," kata seorang petugas Densus 88 memberikan aba-aba.
Setelah meledakkan bom, tim Densus 88 masih berkutat di rumah itu. Penggeledahan itu mendapat pengawalan cukup ketat. Sebab, masyarakat nampak menumpuk di depan pintu gerbang perumahan. Hingga berita ini selesai ditulis, penggeledahan masih terus berlangsung.
Baca berita menarik dari Jawapos.com lain di sini.
Saksikan video menarik berikut ini: