Usai Serangan Bom, Wali Kota Surabaya Liburkan Sekolah Sehari

Wali Kota Surabaya menyebutkan, kebijakan meliburkan sekolah dikeluarkan agar siswa tenang di rumah dan tidak terbawa kondisi usai serangan bom di tiga gereja.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 14 Mei 2018, 07:11 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di kantor SCTV. (Liputan6.com/Harun Mahbub)

Liputan6.com, Surabaya - Usai serangan bom yang melanda kota Surabaya, pada Minggu kemarin, Wali Kota Tri Rismaharini meliburkan siswa sekolah hari ini, Senin (14/5/2018).

Hal ini diketahui dari surat edaran yang dikeluarkan Sekretaris Daerah untuk seluruh kepala sekolah di Surabaya, mulai dari TK sampai SMA, baik sekolah negeri maupun swasta.

Tri Rismaharini atau Risma menyebutkan, kebijakan meliburkan sekolah dikeluarkan agar siswa tenang di rumah dan tidak terbawa dengan kondisi usai serangan bom di tiga gereja.

"Iya. Saya perintahkan para kepala sekolah untuk meliburkan siswanya selama satu hari," tutur Risma saat ditemui di rumah terduga teroris, di Wisma Indah Blok K22 RT 02 RW 03 Kelurahan Wonorejo Rungkut Surabaya, Minggu malam, 13 Mei 2018.

Risma mengatakan, selama anak-anak tidak sekolah setelah serangan bom, diharapkan ada pengawasan dari orangtua. "Orangtua harus memantau atau melakukan pengawasan anaknya di rumah," ujar dia.

 


Imbauan Katedral

Puing-puing terlihat di halaman Gereja Santa Maria pascaledakan bom, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5). Dua orang tewas dan 13 orang menderita luka akibat ledakan di Gereja Santa Maria. (AP/Trisnadi)

Bom meledak di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu 13 Mei 2018 pagi. Pengurus Gereja Katedral, Jakarta, mengimbau kepada umat agar tidak perlu merasa takut.

"Dari Keuskupan Agung Jakarta juga mengimbau untuk umat tetap tenang dan juga terus berdoa tentunya," ujar Humas Keuskupan Agung Jakarta dan Katedral Susyana Suwadie saat berbincang dengan Liputan6.com di Gereja Katedral Jakarta, Minggu.

Dia meminta jemaat agar tidak menyebarkan gambar atau video tentang bom gereja di Surabaya yang belum pasti kejelasannya agar tidak menimbulkan ketakutan.

"Memang sebenarnya tujuan dari adanya terorisme itu menimbulkan ketakutan. Jadi tidak untuk disebar," ucap Susy.

Lalu, kata dia, apabila jemaat mendapatkan sesuatu, segera diinformasikan kepada aparat berwenang agar kejadian seperti bom gereja di Surabaya tidak terulang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya