Jokowi: Bom Bunuh Diri di Polrestabes Surabaya Tindakan Biadab

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan tindakan terorisme itu pengecut dan biadab.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 14 Mei 2018, 10:24 WIB
Presiden Jokowi meninjau Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) yang menjadi lokasi ledakan bom di Jalan Arjuna, Surabaya, Minggu (13/5). Jokowi didampingi Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Mareskal Hadi Tjahjanto. (Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Serangan bom bunuh diri kembali terjadi di Surabaya, Jawa Timur tepatnya di depan Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018) pagi. Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan tindakan terorisme itu pengecut dan biadab.

"Setelah kejadian di tiga lokasi di Surabaya kemarin, malamnya ada kejadian lagi di Sidoarjo. Pagi ini terjadi lagi bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya. Ini adalah tindakan pengecut yang tidak bermartabat, tindakan biadab," ujar Jokowi di JI Expo, Kemayoran, Jakarta.

Jokowi menegaskan, akan melawan dan membasmi teroris sampai ke akar-akarnya.

"Saya sampaikan ke polisi, saya perintahkan ke Kapolri untuk tegas tidak ada kompromi dalam melakukan tindakan di lapangan untuk menghentikan aksi teroris ini," Jokowi menegaskan.

 


Bom Bunuh Diri di Polrestabes Surabaya

Bom di Polrestabes Surabaya. (Liputan6.com/Istimewa)

Surabaya kembali diguncang bom. Pagi ini bom meledak di Markas Polrestabes Surabaya.

"Meledak sekitar pukul 08.50 WIB," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera saat dihubungi Liputan6.com, Senin (14/5/2018).

Barung belum merinci ledakan tersebut. Menurut dia, polisi masih melakukan sterilisasi di lokasi kejadian.

Sementara Markas Besar Kepolisian juga membenarkan jika pos penjagaan di Mapolrestabes Surabaya diduga dibom.

"Iya benar, diduga dibom," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Muhammad Iqbal.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya