Sekjen Partai Pendukung Jokowi Rapat di Rumah Wiranto

Rapat di rumah Menko Polhukam Wiranto ini di antaranya diikuti Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Sekjen PSI, Sekjen PPP, Sekjen Golkar, dan Sekjen PKB.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Mei 2018, 11:13 WIB
Menko Polhukam Wiranto memberikan keterangan pers pasca kerusuhan napi teroris di Rutan Cabang Salemba, di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok Kamis (10/5). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menggelar rapat tertutup di rumah dinasnya Jalan Denpasar No 9, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (14/5/2018). 

Pantauan merdeka.com, rapat berlangsung sejak pukul 10.00 WIB ini diikuti oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus, politikus Golkar Agun Gunandjar, Sekjen PPP Arsul Sani, Sekjen PSI Raja Juli Antoni, dan Sekjen PKB Abdul Karding.

Sekjen PSI Raja Juli Antoni mengatakan, dia diundang Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto untuk menghadiri rapat di kediaman dinas Wiranto. Pembicaraan akan fokus pada kejadian terorisme beberapa hari belakangan dari insiden Rutan Mako Brimob hingga teror bom Surabaya.

"Ada undangan dari Sekjen Pak Hasto, Sekjen Sekjen Partai pendukung pak Jokowi dan Ketua Fraksi diminta untuk berkumpul dan saya kira ini pembicaraan akan spesifik tentang kejadian beberapa hari ini ya dari Mako Brimob berkembang ke Surabaya. Dan pagi ini kita masih menghadapi masalah yang sama," ucap Juli di lokasi.

Maka dari itu, para parpol perlu bersatu padu menyikapi masalah terorisme tersebut. Menurutnya hal ini juga menyangkut masalah kemanusiaan melebihi masalah politik.

"Saya kira ini perlu kesepakatan partai politik ya. Saya kira ini bion politik ini melampaui politik, ini adalah soal kemanusiaan saya kira para politisi bersatu padu menegakkan NKRI dan tentu membela kemanusiaan, saya kira nanri kita tunggu apa yang kita bicarakan," ujarnya.

Rapat tertutup ini juga akan membahas RUU Terorisme yang masih digodok Pansus DPR.

"Saya kira ke sana ya semoga RUU nya bisa disahkan tapi secara institusi PSI apabila RUU ini susah diterapkan mungkin kami mengusulkan Perppu, kita lihat nanti," tandas Juli.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 


Bom Kembali Guncang Surabaya

Surabaya kembali diguncang bom. Pagi ini bom meledak di Markas Polrestabes Surabaya.

"Meledak sekitar pukul 08.50 WIB," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera saat dihubungi Liputan6.com, Senin (14/5/2018).

Barung belum merinci ledakan tersebut. Menurut dia, polisi masih melakukan sterilisasi di lokasi kejadian.

Sementara Markas Besar Kepolisian juga membenarkan jika pos penjagaan di Mapolrestabes Surabaya diduga dibom.

"Iya benar, diduga dibom," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri, Muhammad Iqbal.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya