Ada Serangan Bom di Surabaya, Jam Operasional Mal Berjalan Normal

Bom kembali meledak di daerah Jawa Timur. Senin pagi, bom meledak di depan Polrestabes Surabaya.

oleh Septian Deny diperbarui 14 Mei 2018, 11:56 WIB
Ilustrasi Belanja di Pusat Perbelanjaan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Pengelola memastikan jam operasional mal atau pusat belanja berjalan secara normal. Hal ini meski telah terjadi aksi pengeboman di sejumlah titik di Surabaya, Jawa Timur.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan mengatakan, sejauh ini jam operasional mal masih berjalan normal, yaitu pukul 10.00-22.00 WIB.

"Masih normal, seperti biasa," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Senin (14/5/2018).

Selain itu, lanjut dia, jumlah kunjungan ke mal juga masih normal. Dia menghimbau masyarakat tidak khawatir untuk beraktivitas di mal.

"‎Sampai kemarin masih normal, belum terlalu berdampak. Mudah-mudahan tidak terjadi penurunan (pengunjung)," kata dia.

Ridwan berharap insiden ledakan bom tersebut segera berakhir. Dengan demikian, kegiatan bisnis dan perdagangan di dalam negeri tidak terganggu.

"Mudah-mudah tidak terjadi (insiden di mal)," tandas dia.


Ledakan Bom

Aparat kepolisian bersenjata lengkap melakukan penjagaan saat Tim Gegana menyisir Gereja Santa Anna Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (14/5). Area gereja disterilkan menyusul teror bom melalui telepon gelap di gereja itu. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Untuk diketahui, bom kembali meledak di daerah Jawa Timur. Senin pagi, bom meledak di depan Polrestabes Surabaya.

Kepolisian menyebut, diledakkan pukul 08.50 WIB. "Meledak sekitar pukul 08.50 WIN," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera sat dihubungi Liputan6.com, Senin (14/5/2018).

Bom meledak di gerbang masuk Polrestabes Surabaya.

Saat ini kepolisian masih olah tempat kejadian perkara (TKP). Akibat bom ini, aparat menjadi korban. Namun belum diketahui jumlah pasti korban.

Sebelumnya, teror bom gereja juga terjadi Surabaya. jumlah korban meninggal dunia pada teror bom gereja di Surabaya, Jawa Timur, mencapai 13 orang, sementara 41 orang lainnya luka-luka.

"Ada 13 orang meninggal," ujar Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung melalui pesan singkat kepada Liputan6.com, Jakarta, Minggu (13/5/2018).

Saat ini, para korban luka bom gereja tadi pagi tengah mendapat perawatan di sejumlah rumah sakit.

Pada papan pengumuman Rumah Sakit dr Soetomo tertulis, ada enam pasien yang ditangani di sana. Empat orang segera menjalani operasi oleh tim kedokteran. Satu orang meninggal dan seorang lagi diperbolehkan pulang.

Masing-masing korban bom gereja itu adalah Miss X dari Gereja Santa Maria Tak Bercela Ngagel; Ahmad Nurhadi dari Gereja Santa Maria Tak Bercela Ngagel; Martha Jumani dari Gereja Pantekosta, Jalan Arjuna Surabaya; Giri dari Gereja Pantekosta, Jalan Arjuna Surabaya; Sonia dari Gereja Santa Maria Tak Bercela; dan Miss X dari Gereja Santa Maria Tak Bercela.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya