Isu Ledakan di Kantor Pembuatan SIM Surabaya, Polisi Pastikan Hoaks

Isu adanya ledakan di Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) Colombo, Jalan Ikan Kerapu Perak Barat, Surabaya, adalah hoaks.

Oleh SuaraSurabaya.net diperbarui 14 Mei 2018, 12:09 WIB
Isu adanya ledakan di Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) Colombo, Jalan Ikan Kerapu Perak Barat, Surabaya, adalah hoaks. (Ilustrasi bom dan foto teroris/iStockphoto)

Surabaya - AKP Sigit Indra Kanit Regident Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, memastikan isu adanya ledakan di Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) Colombo, Jalan Ikan Kerapu Perak Barat, Surabaya, adalah hoaks.

"Beredar kabar kalau ada ledakan juga di informasi tersebut tidak benar atau hoaks. Tidak ada ledakan bom di Colombo," ucapnya kepada Radio Suara Surabaya, Senin (14/5/2018).

Sementara, Bripka Nur Kholik, petugas Samsat Manyar mengatakan, semua Samsat Keliling dan Corner ditarik dulu. "Kami juga dapat video ledakan kecil yang ada perempuan berjubahnya, tapi kami tidak tahu itu di mana. Lokasinya tidak jelas," imbuhnya.

Sebelumnya, Senin pagi tadi, Surabaya kembali diguncang bom. Bom meledak di Markas Polrestabes Surabaya.

"Meledak sekitar pukul 08.50 WIB," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera di Surabaya, saat dihubungi Liputan6.com, Senin.

Baca berita menarik dari Suarasurabaya.net lain di sini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 


4 Polisi dan 6 Warga Terluka Akibat Bom Polrestabes Surabaya

Aparat kepolisian menutup jalan menuju Polrestabes Surabaya setelah serangan bom bunuh diri di Jawa Timur, Senin (14/5). Diduga, pelaku seorang pria dan wanita yang berboncengan dengan sepeda motor dan membawa seorang anak kecil (AP/Achmad Ibrahim)

Sementara itu, polisi mendata ada 10 korban luka dalam tragedi bom bunuh diri di Markas Polrestabes Surabaya, Jawa Timur. Dari jumlah tersebut empat orang korban berasal dari anggota kepolisian Polrestabes Jatim dan enam dari warga.

"Dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Jawa Timur," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera, di Surabaya, kepada Liputan6.com, Senin (14/5/2018).

Empat polisi itu adalah Bripda M Taufan, Bripda Rendra, Aipda Umar, dan Briptu Dimas Indra.

Sementara, enam orang yang terluka adalah dari warga yang saat itu hendak mengurus keperluan di Polrestabes Surabaya.

Frans tidak merinci adanya korban tewas dalam serangan brutal tersebut. Namun, dia akan terus memberikan perkembangan terkini terkait penyelidikan bom bunuh diri.

Sebelumnya, Senin pagi tadi sekitar pukul 08.50 WIB, Markas Polrestabes Surabaya diserang bom bunuh diri. Diduga, pelaku seorang pria dan wanita yang berboncengan dengan sepeda motor dan membawa seorang anak kecil.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya