Bankir Pastikan Layanan Bank Normal Usai Bom Surabaya

Manajemen PT Bank Tabungan Negara Tbk memastikan tidak ada penarikan dana besar-besaran usai teror bom di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Mei 2018, 15:45 WIB
Nasabah melakukan transaksi di ATM Bank BTN, Jakarta, Jumat (22/7). Bank BTN siap menampung dana repatriasi dari kebijakan penghapusan pajak (tax amnesty) yang mulai diberlakukan pemerintah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Aktivitas pelayanan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) tidak terganggu usai teror bom Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur. Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk, Maryono, menuturkan, BTN tetap melayani secara normal kepada masyarakat.

"Kami enggak ada pengaruh dengan adanya kasus bom yang terjadi di Jawa Timur," ujar Maryono saat ditemui di Gedung BTN, Jakarta, Senin (14/5/2018).

Maryono juga memastikan, dalam dua hari berturut-turut terjadi serangan bom di Kota Pahlawan tersebut tidak membuat masyarakat menarik dananya dari bank. "Enggak (tidak ada penarikan dana)," kata dia. 

Sebelumnya, kembali terjadi ledakan bom di Surabaya pada Senin, 14 Mei 2018. Kali ini insiden di depan Polrestabes Surabaya. Bom kendaraan itu meledak sekitar pukul 08.50 WIB. Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, mengatakan, serangan itu jenis bom kendaraan. Frans belum menjelaskan detail kejadian itu.

"Baru saja kejadian 08.50 WIB di Poltabes Surabaya. Terjadi penyerangan bom kendaraan," kata Frans di media center Polda Jatim, Senin, 14 Mei 2018.

Frans memastikan, ada korban dari polisi dari aksi bom tersebut. Namun, Frans mengatakan, belum dapat dipastikan apakah polisi itu luka atau meninggal dunia.

"Kemudian kami memastikan ada korban dari anggota, apakah luka atau meninggal mohon rekan media menunggu karena kami masih berada di TKP," tutur dia.

Bom Senin pagi di Polrestabes Surabaya yang keempat kalinya di Jawa Timur, Minggu, 13 Mei 2018 terjadi tiga ledakan di gereja jalan Ngagel, Diponegoro dan Arjuno. Selanjutnya bom kembali terjadi di Sidoarjo tepatnya, di Rusunawa Wonocolo pada malam hari.

 

Reporter: Anggun P Situmorang

Sumber: Merdeka.com

 

 Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Ekonom: Teror Bom di Surabaya Tak Pengaruhi Rupiah

Sejumlah uang kertas rupiah yang berada di Bank BUMN, Jakarta, Selasa (17/4). Rupiah siang ini melemah dibandingkan tadi pukul 09.00 WIB di level Rp 13.771 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Chief Economist PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga), Adrian Panggabean, menyatakan teror bom di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, tidak akan mengganggu pergerakan rupiah. Sentimen teror bom tersebut tidak akan membuat rupiah semakin tertekan.

"Kalau secara trajectory kita memang melemah, tapi yang sudah-sudah rupiah tidak terganggu kok," tutur dia di Graha CIMB Niaga, Senin 14 Mei 2018.

Adrian menuturkan, nilai tukar rupiah bahkan masih terbilang stabil di tengah aksi teror dalam dua hari ini. "Dari sejarahnya biasanya tidak terganggu. Pernah juga ya Bom Bali waktu itu. Bahkan, hari ini ada empat bom yang terjadi rupiah masih stabil-stabil saja," ujar dia.

Ia juga menambahkan ekonomi nasional tidak terganggu terkait insiden teror bom di Surabaya dan Sidoarjo. "Masalahnya ini bukan kali pertama dan kita juga sudah sering sebetulnya menghadapi ini. Jadi, saya rasa biasa-biasa saja, enggak akan terganggu sekali," kata dia.

Selain itu, Adrian menyatakan kondisi cabang bank CIMB Niaga di Kota Surabaya juga masih terbilang aman sesudah ledakan yang terjadi di sana. "Masih aman di situ dan enggak ada apa-apa ya. Semuanya alhamdulilah masih aman-aman saja," ujar dia. 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya