Liputan6.com, Jakarta - Polisi siaga penuh usai ledakan bom dan penangkapan terduga teroris di sejumlah tempat. Salah satunya Polres Metro Bekasi, terlebih seorang teroris ditangkap di Bekasi.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Candra Sukma Kumara memerintahkan jajarannya untuk memantau aktivitas warga di wilayah hukumnya.
Advertisement
"Sudah ada (petugas polisi), (kita) lebih waspadalah," kata Candra di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (14/5/2018).
Dia juga meminta petugas mewaspadai perempuan yang menggunakan cadar pascabanyaknya terorbom bunuh diri di berbagai tempat.
Ini, lanjut dia, bukan berarti polisi mendiskriminasikan perempuan bercadar. Langkah ini dilakukan semata-mata untuk memberikan keamanan dan kenyamanan kepada warga lain. Terlebih, pelaku bom gereja di GKI Jalan Diponegoro adalah seorang wanita bercadar yang mengajak dua anaknya yang berusia 12 dan 9 tahun.
"Bukan kita mendiskreditkan orang yang bercadar, enggak. Tapi ya hal-hal seperti itu menggugah rasa kewaspadaan," ujar Candra.
Dia mengimbau agar masyarakat segera melapor kepada kepolisian terdekat jika menemukan hal-hal mencurigakan atau orang yang diduga teroris.
"Kita juga enggak bisa ini kan. Cuma kami mengimbau ke masyarakat setidaknya melaporkan ke kita lah. Bukan berarti kita mencurigai penuh ke orang itu, tapi kita harus aware lah," sambung dia.
Penangkapan di Bekasi
Sebelumnya, seorang terduga teroris berinisial M, ditangkap di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu 13 Mei 2018.
Kapolres Metro Bekasi Candra menyebutkan, pelaku sudah lama mengontrak di perumahaan tersebut. Terduga teroris itu tinggal bersama Ibu, istri dan tiga anaknya.
"Dia (M) memang orang situ, karena memang padat pemukiman di situ dan memang orang-orangnya agar permisif orang yang bercadar," kata Candra.
Reporter: Ronald
Sumber: Merdeka.com
Advertisement