Liputan6.com, Canberra - Sejumlah ahli penerbangan merumuskan sebuah teori baru seputar misteri hilangnya pesawat maskapai Malaysia Airlines MH370.
Mereka mengatakan, penyebab MH370 hilang dan sulit ditemukan adalah karena pilot pesawat tersebut memang sengaja untuk melakukannya--dan jika terbukti benar, merupakan sebuah tindak kejahatan. Demikian seperti dikutip dari The Telegraph (14/5/2018).
Nasib pesawat jenis Boeing 777 itu telah membingungkan para penyelidik sejak hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 2014.
Namun kini, sejumlah ahli yang berkumpul dalam program TV Australia 60 Minute mengklaim teori baru.
Mereka mengaku telah menemukan bukti yang menunjukkan bahwa Kapten Zaharie Amad Shah melakukan serangkaian manuver untuk menghindari deteksi radar dan memastikan agar pesawat MH370 menghilang di lokasi terpencil.
"Tindakan itu sudah direncanakan, disengaja, dan dilakukan dalam waktu yang panjang," kata Martin Dolan, mantan kepala Biro Keselamatan Transportasi Australia, yang memimpin pencarian selama dua tahun untuk MH370.
Baca Juga
Advertisement
Simon Hardy, instruktur pilot pesawat Boeing 777, menambahkan Kapten Zaharie menghindari deteksi dengan melintasi rute penerbangan secara teliti di sepanjang perbatasan ruang angkasa Malaysia dan Thailand yang berliku. Manuver itu membuat pesawat MH370 tersebut menjadi "keluar-masuk" dalam pencitraan radar udara otoritas penerbangan, sehingga membuatnya menjadi sulit terdeteksi.
"Jika Anda menugaskan saya mencoba untuk membuat pesawat Boeing 777 menghilang, saya akan melakukan tindakan yang sama."
Hardy juga menjelaskan bahwa kapten Malaysia itu telah membuat pesawat menikung secara mendadak dan irelevan agar terbang melintas di atas kota kelahirannya di Penang.
"Mungkin itu adalah bentuk perpisahan terakhir yang emosional ke kota kelahirannya," kata Hardy.
Larry Vance, seorang penyelidik kecelakaan udara veteran, menambahkan bahwa Kapten Zaharie bermaksud melakukan bunuh diri dengan menjatuhkan MH370 tersebut.
"Tapi sayangnya, ia membunuh semua orang di kapal, dan tindakan itu dihitung (menghilangkan nyawa) secara sengaja," tambah Vance.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Pencarian MH370 Kembali Dibuka, tapi...
Pemerintah Malaysia mengatakan, pihaknya telah menyetujui dibukanya pencarian baru terkait kasus hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370. Upaya pencarian itu dilakukan oleh sebuah perusahaan swasta berbasis di Houston, Texas, Amerika Serikat.
Perusahaan bernama Ocean Infinity itu mengirim sebuah kapal pencarian di Samudera Hindia selatan dalam seminggu terakhir. Kapal tersebut digunakan untuk mendeteksi keberadaan puing-puing pesawat yang lenyap pada 8 Maret 2014.
Laporan akhir Biro Keselamatan Penerbangan Australia (Australian Transport Safety Bureau/ATSB), mengenai pencarian MH370, mengakui bahwa pihak berwenang tidak bermaksud untuk mendalami penyebab hilangnya pesawat yang melakukan penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing itu, atau lokasi tetap jatuhnya pesawat MH370.
"Dasar penawaran Ocean Infinity didasarkan pada 'tidak ada pengobatan, tidak ada biaya'," tutur Menteri Transportasi Malaysia, Liow Tiong Lai, dikutip dari The Sidney Morning Herald, Senin (8/1/2018).
Ia menambahkan, maksud ungkapan tersebut berarti pembayaran boleh dilakukan apabila Ocean Infinity berhasil menemukan reruntuhan MH370.
"Mereka menyatakan bersedia untuk melakukan pencarian di daerah seluas 25.000 kilometer persegi tersebut secara keseluruhan," imbuhnya.
Advertisement