Liputan6.com, Jakarta - Insiden penabrakan dinding pintu belakang Mabes Angkatan Darat (Mabes AD) di Jalan Veteran, Jakarta Pusat, oleh tiga orang yang mengendarai sepeda motor sempat memicu ketegangan.
Namun setelah diperiksa di Mabes AD, pengendara motor itu merupakan pasangan suami istri bersama seorang anak, dan tidak terkait sama sekali dengan terorisme.
Advertisement
Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Alfret Denny Tuejeh mengatakan, insiden itu terjadi karena pengendara motor tersebut hampir menabrak orang di pinggir jalan.
"Sepeda motornya oleng dan hampir menabrak pagar dekat penjagaan. Mereka dua orang berboncengan, suami istri," ujar Alfret melalui pesan singkat kepada Liputan6.com, Senin (14/5/2018).
Pengendara motor itu membawa tas ransel dan setelah diperiksa, isinya ternyata pakaian.
"Kejadian ini tidak ada apa-apa," lanjut Alfret.
Sebelumnya Kapolres Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu menerangkan, peristiwa itu terjadi pukul sekitar 19.00 WIB di Mabes AD.
Sepeda Motor Oleng
Pengendara motor yang merupakan satu keluarga itu berangkat dari rumahnya di Kapuk, Jakarta Utara menuju Stasiun Senen. Mereka akan berangkat ke Semarang.
Saat melintas di pintu belakang Mabes AD, istrinya menepuk punggung suami karena salah jalan. Sepeda motornya lalu oleng hingga menabrak pagar Mabes AD.
Kebetulan, karena akan pergi ke Semarang, mereka membawa dua ransel. Satu ransel panjang besar dan satu kecil.
"Setelah diperiksa, dicek betul mereka mau berangkat buru-buru mau ke Stasiun Senen untuk ke Semarang, dalam rangka awal bulan puasa berserta istri dan anaknya. Barang tadi itu karena SOP lihat benar atau tidak. Setelah kroscek dan hasil X-ray, dua ransel itu berisi pakaian-pakaian yang akan dibawa oleh keluarga tadi ke Semarang," ujar Roma.
Tim Gegana Polri sudah meninggalkan Mabes AD pukul 08.40 WIB. Namun, mereka tetap meminta area di depan Mabes AD dikosongkan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement