Liputan6.com, Surabaya - Nuchin, warga Tropodo yang dilaporkan hilang oleh keluarga, ternyata menjadi salah satu korban meninggal ledakan bom di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS).
Retno, adik ipar Nuchin mengatakan, saat mendengar kabar pengeboman di tiga gereja, Minggu 13 Mei 2018, dirinya dan salah satu anak Nuchin berinisiatif mendatangi RS Bhayangkara Polda Jatim pada Minggu petang.
Advertisement
"Kami ke RS Bhayangkara untuk menanyakan keberadaan kakak ipar saya. Saya dan keponakan diarahkan untuk tes DNA," kata Retno.
Sampai Senin, 14 Mei 2018 pagi, keluarga masih menunggu kabar tentang keberadaan Nuchin sekaligus kepastian hasil tes DNA.
"Ternyata sekitar jam dua siang tadi, kami menerima kabar bahwa kakak ipar saya adalah salah satu korban meninggal akibat ledakan bom di GPPS Jalan Arjuno," ujarnya.
Kata Retno, Nuchin diduga terkena ledakan saat melintas di lokasi.
Jenazah Nuchin sudah dimakamkan pada Senin, 14 Mei 2018 pukul 20.00 WIB
Sebelumnya, laki-laki berusia 56 tahun yang merupakan karyawan perusahaan roti ini dilaporkan hilang.
Seperti dilansir Suara Surabaya.net, terakhir kali, dia mengenakan baju biru dongker, jaket cokelat, celana panjang berwarna hijau, dan helm kuning.
"Sekitar pukul 08.00 WIB, Nuchin berangkat dari rumahnya di Jalan Tropodo, Waru, Sidoarjo, mengendarai sepeda motor Honda Astrea Grand W 3564 SJ, mau ke Pasar Loak Surabaya. Sampai pukul 22.20 WIB belum pulang," tulis Noorhadi Achmad, rekan kerjanya di e100.
Pada Senin, 14 Mei 2018, sekitar pukul 07.00 WIB, Polda Jatim merilis nama-nama korban ledakan bom tiga gereja di Surabaya. Tertulis, ada seorang Mr X yang turut menjadi korban ledakan bom di gereja Jalan Arjuno Surabaya. Belakangan baru diketahui ternyata jenazah tersebut adalah Nuchin.