Peristiwa Ledakan Bom, Nikita Willy: Sangat Menyakitkan

Peristiwa ledakan dua hari berturut-turut di beberapa titik Kota Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, membuat Nikita Willy prihatin.

oleh Zulfa Ayu Sundari diperbarui 15 Mei 2018, 10:20 WIB
Peristiwa ledakan dua hari berturut-turut di beberapa titik kota Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, membuat Nikita Willy prihatin. (Adrian Putra/Bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia sedang berduka setelah ledakan terjadi dua hari berturut-turut di beberapa titik Kota Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur. Peristiwa ledakan ini juga membuat artis Tanah Air seperti Nikita Willy prihatin.

Nikita Willy tak menyangka kasus mengenaskan ini terjadi hanya beberapa hari menjelang bulan yang paling dinanti, yakni Ramadan.

"Itu sangat menyakitkan hati aku, sedih, aku turut berduka cita untuk semua korban dan keluarganya. Yang paling bikin sedih itu di (jelang) bulan Ramadan," kata Nikita Willy, di SCTV Tower, Jakarta Pusat, Senin (14/5/2018).

"Ketika ingin kumpul merayakan bulan Ramadan, tapi terjadi hal seperti ini. Enggak ada yang bisa diomongin lagi selain aku turut berdukacita. Semoga kejadian ini cepat selesai," ia melanjutkan.

 


Tak Cemas

Nikita Willy (Fotografer: Daniel Kampua, Stylist : Indah Wulansari, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Setelah terjadi ledakan di Surabaya, Ibu Kota Jakarta pun diberi peringatan siaga satu oleh kepolisian. Namun begitu, hal ini tak membuat Nikita Willy cemas. Ia menyerahkan semuanya pada kuasa dan takdir Tuhan, tapi yang pasti harus tetap waspada.

 


Waspada

Nikita Willy (FOto: instagram.com/nikitawillyofficial94)

"Waspada kapan pun, kita enggak tahu apa yang akan terjadi nanti atau besok. Jadi yang bisa kita lakukan ya berserah diri aja. Aku percaya banget akan takdir, jadi yang cuma bisa kita lakukan ya berdoa aja," imbuhnya.

 


13 Orang Diduga Teroris

Aparat kepolisian bersenjata lengkap berjaga setelah serangan bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/5). Polisi mendata ada 10 korban luka dalam tragedi bom bunuh diri di Markas Polrestabes Surabaya. (AFP/JUNI KRISWANTO)

Sementara itu, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap 13 orang yang diduga teroris di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur. Penangkapan dimulai Senin (14/5/2018) sejak pukul 02.30 sampai 16.45 WIB.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya