Ke Mana Anak Bomber Surabaya Diserahkan Nantinya?

Serangan bom di sejumlah lokasi di Surabaya menyisahkan cerita pilu bagi anak-anak keluarga terduga teroris. Mereka kini menyandang status yatim piatu.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 15 Mei 2018, 10:59 WIB
AKBP Roni Faisal Saiful saat menyelamatkan seorang bocah dari ledakan bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya (Liputan6.com/Dian)

Liputan6.com, Surabaya - Serangan bom di sejumlah lokasi di Surabaya menyisakan cerita pilu bagi anak-anak keluarga terduga teroris. Mereka kini menyandang status yatim piatu.

Saat ini, ada empat anak jadi yatim piatu karena ditinggalkan orangtuanya yang jadi pelaku serangan bom bunuh diri. Tiga di antaranya adalah anak dari Anton Febriyanto. Mereka selamat dari ledakan bom di rusunawa Wonocolo, Kecamatan Taman, Sidoarjo. Masing-masing berinisial AR (15), FP (11) dan GA (10). Ketiganya mengalami luka akibat ledakan itu.

Sementara, satu anak berinisial A (8) selamat saat diajak orangtuanya melakukan bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya.

Kapolda Jatim Irjen Machfud menyatakan, anak-anak ini kini dalam perawatan di rumah sakit. Selain mendapat pengobatan atas luka yang diderita, mereka juga mendapat pendampingan dari polwan dan tim psikolog polri.

 


Diserahkan ke Keluarga yang Waras

Ilustrasi anak-anak bahagia dan tidak takut dengan tragedi bom (iStock)

Nantinya, jika sudah sembuh, anak-anak ini akan  diserahkan ke keluarga, entah itu nenek, paman atau saudara dekat lainnya.

"Yang jelas akan diberikan kepada keluarga yang waras," tegas Machfud, Selasa (15/5/2018).

Machfud menyatakan anak-anak dari keluarga teroris tersebut sengaja tidak disekolahkan. Mereka yang mengaku mendapat pengajaran home schooling dari orangtua masing-masing.

"Mereka ngakunya home schooling, tetapi tidak. Mereka hanya menerima doktrin-doktrin dari orangtuanya," kata Machfud.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya