Liputan6.com, Jakarta - Sederet serangan bom terjadi di Surabaya beberapa waktu lalu hingga menewaskan belasan orang dan puluhan lainnya terluka. Aksi ini dilakukan oleh pelaku yang menggunakan kendaraan baik motor ataupun mobil.
Bom mobil dan semacamnya, merupakan cara lama yang sudah dipakai oleh jaringan teroris ISIS. Sejumlah pelaku teroris menjadikan kendaraan sebagai media pemboman.
Baca Juga
Advertisement
Terkait itu, Pengamat Kontra Terorisme Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA), Harits Abu Ulya, mengatakan bahwa teroris memakai mobil untuk melancarkan aksinya jika material bom tersebut memang besar.
"Kalau ledakan bomnya disiapkan dalam jumlah yang besar, (teroris) memakai mobil. Jadi kalau hanya sekadar berapa biji bom ya cukup dengan motor dan cukup satu dua orang saja, diikatkan di badannya," kata Harits saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (15/5/2018).
selanjutnya
Menurutnya, kejadian yang terjadi belakangan ini berbeda dengan peristiwa Bom Bali, di mana saat itu pelaku menggunakan mobil. Seperti diketahui, dari sejumlah ledakan yang terjadi, ada dua tempat (Gereja dan Polres) yang disasar teroris dengan menggunakan sepeda motor untuk melakukan bom bunuh diri.
"Beda sama yang Bom Bali dulu harus memakai mobil karena bahan material bomnya besar sekali. Itu soal teknis. Kalau naik motor itu justru kalau pakaiannya mencurigakan kan lebih mudah terendus," kata dia.
Advertisement
Selanjutnya
Para teroris yang menggunakan kendaraan memang pernah tertulis di sebuah artikel pada 2015 lalu.
Dilansir dari businessinsider Singapore, kelompok teroris ISIS dan al-Qaidah memang menyerukan para pendukungnya untuk menyerang dengan senjata apa pun, termasuk kendaraan dan pisau. Seruan ini disampaikan ISIS melalui media-media radikal, salah satunya Rumiyah dengan artikel berjudul “Just Terror Tactics”.
Artikel tersebut menjelaskan bahwa kendaraan ideal untuk digunakan dalam serangan teror.
"Walau menjadi bagian dari kehidupan modern, tidak banyak yang tahu kemampuan mematikan dan destruktif dari kendaraan bermotor dan kapasitasnya dalam menyebabkan banyak korban jiwa jika digunakan dengan benar," tulis artikel itu.
"Kendaraan itu seperti pisau, karena mereka sangat mudah diperoleh," lanjutnya.