Polri Buru Ideolog Pendoktrin Bomber Surabaya

Pelaku bom bunuh diri di Surabaya diduga punya guru yang sama.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Mei 2018, 12:33 WIB
Aparat kepolisian bersenjata lengkap berjaga setelah serangan bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/5). Polisi mendata ada 10 korban luka dalam tragedi bom bunuh diri di Markas Polrestabes Surabaya. (AFP/JUNI KRISWANTO)

Liputan6.com, Surabaya - Polisi masih memburu ideolog yang menjadi guru pelaku bom gereja di Surabaya. Figur ini diduga memberikan doktrin teror kepada otak pemboman gereja, Dita Oeprianto.

"Gurunya Dita itu. Masih dalam pengejaran di lapangan. Ada dua masih dalam pengejaran teman-teman di lapangan," ujar Kapolda Jawa Timur Irjen Machfud Arifin di Mapolda Jatim, Selasa (15/4/2018).

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan Dita mendapatkan pelatihan dari gurunya yang berlatih di Suriah dan menjadi ideolog utama kelompok teror Surabaya. Berdasarkan informasi yang beredar, diduga orang itu bernama ustaz Abu Bakar.

Keluarga Dita dan keluarga Anton, pelaku bom bunuh diri di Rusunawa Wonocolo Sidoarjo, diduga terkait dengan orang tersebut. Tiap minggu, keluarga keduanya hadir di pengajian yang sama.

"Sama, pengajian rutin tiap minggu. (Pengajian) yang sama, Dita sering ketemu," kata Machfud.

 


Pelaku Diduga Punya Guru Sama

Kepolisian masih mendalami keterkaitan sosok diduga ideolog tersebut. Machfud menuturkan bahwa pelaku serangkaian teror diduga punya guru yang sama.

"Ini kan satu ilmu satu guru. Ini masih dalam pendalaman teman-teman di lapangan, karena satu guru satu kelompok, satu ilmu," jelasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya