Liputan6.com, Surabaya - Dua anggota kepolisian korban bom gereja di Santa Maria, Ngagel Madya, Surabaya, diberikan kenaikan pangkat luar biasa. Penghargaan itu diberikan kepada Aiptu Ahmad Nurhadi dan Aiptu Junaedi.
"Syukur alhamdulillah Pak Kapolri memberikan penghargaan kenaikan pangkat luar biasa, TR sudah turun bagi dua anggota," ujar Kapolda Jawa Timur Irjen Machfud Arifin di Mapolda Jatim, Selasa (15/5/2015).
Advertisement
Keduanya kini naik pangkat menjadi Ipda Luar Biasa. Machfud berharap hal sama juga diberikan kepada anggota yang menjadi korban dalam serangan bom di Mapolrestabes Surabaya.
Tercatat ada empat anggota yang turut menjadi korban luka dalam insiden terakhir itu.
"Mudah-mudahan menyusul bagi anggota yang dari Polrestabes. Kita sudah ajukan kepada Bapak Kapolri mudah-mudahan nanti dapat penghargaan," ucapnya.
Machfud menjelaskan, saat ini enam anggota polisi korban ledakan bom dalam penanganan medis. Beberapa keadaannya membaik dan bisa berkomunikasi.
Namun, anggota bernama Ahmad Nurhadi sebelah matanya sudah tidak berfungsi. "Matanya hilang satu, mudah-mudahan satu bisa berfungsi kembali," kata dia.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Saksikan video pilihan di bawah ini
13 Jenazah Dikembalikan
Sebelumnya, Kapolda Jawa Timur Irjen Machfud Arifin menyatakan, sudah ada 13 korban meninggal akibat ledakan bom di sejumlah titik yang dikembalikan kepada keluarganya. Adapun 33 korban luka masih dirawat di rumah sakit.
"Ini kita sampaikan update bahwa secara menyeluruh korban di luar penangkapan yang dilakukan teman-teman Densus dan Polda bahwa total korban yang sudah dikembalikan ke keluarganya dari 13 korban, tinggal tersisa satu. Mudah-mudahan hari ini bisa kita serahkan kepada keluarganya," ujar Machfud Arifin di Mapolda Jatim, Selasa (15/5/2018).
Machfud mengatakan, masih ada 33 korban luka-luka yang masih dirawat di beberapa rumah sakit di Surabaya, di antaranya, ada enam anggota kepolisian. Pada Senin sore 14 Mei 2018, tercatat ada 55 orang luka-luka.
Advertisement