Masalah yang Terjadi Jika Ban Kurang Tekanan Angin

Tekanan angin ban berbeda-beda, tergantung jenis motornya. Sementara untuk pengecekan tekanan angin, ada baiknya dilakukan setiap minggu.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 16 Mei 2018, 07:10 WIB
Ilustrasi ban motor.

Liputan6.com, Jakarta - Jangan sepelekan ban yang kurang tekanan anginnya. Sebab, ban menjadi bagian penting dalam sebuah kendaraan, terlebih jika digunakan sehari-hari.  

Semua pabrikan mobil, sepeda motor maupun produsen ban menyarankan agar tekanan angin sesuai dengan yang dianjurkan.

Namun yang pasti tekanan angin ban berbeda-beda, tergantung jenis motornya. Sementara untuk pengecekan tekanan angin, ada baiknya dilakukan setiap minggu.

Seperti dilansir Planet Ban, Selasa (15/5/2018), tekanan angin pada ban harus selalu sesuai dengan yang dibutuhkan. Jangan sampai ban motor mengalami tekanan angin yang kurang atau terlalu berlebih.

Perlu dicatat, ban kurang angin memiliki sejumlah kerugian dan bahkan bisa menggangu kenyamanan berkendara.

Berikut adalah hal-hal merugikan yang bisa Anda alami jika ban motor kekurangan angin:


Kurang Tekanan Angin

Seorang juru tambal ban saat memasang pentil salah satu pengendara yang terkena operasi cabut pentil di Jalan Kyai Tapa, Roxy, Jakarta, Jumat (23/10/2015). Para pengendara dicabut pentil motornya karena parkir sembarangan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

1. Tarikan Yang Berat

Ban yang kekurangan angin akan tentunya tidak bisa berputar dengan sempurna. Dengan beban yang berat, maka tarikan motor akan semakin berat. Hal ini membuat berkendara menjadi tidak nyaman.

2. Ban Habis Tidak Rata

Ban yang dibiarkan kurang angin, tentu akan mengalami pengikisan yang tidak seimbang. Dalam kondisi yang kempes, bagian ban yang menapak ke aspal hanyalah bagian pinggiran ban, sedang bagian tengahnya tertekuk ke atas. Akhirnya membuat bagian samping ban cepat habis.

3. Boros Bahan Bakar

Dalam kondisi yang kurang angin, jumlah telapak ban yang menempel ke aspal cenderung lebih banyak. Ini mengakibatkan gesekan antara permukaan ban dan aspal semakin besar. Dibutuhkan tenaga tambahan untuk melaju. Besarnya gesekan membuat mesin bekerja lebih keras sehingga menyarap bahan bakan lebih banyak.

4. Benjolan Pada Ban

Sering menggunakan ban yang kurang angin dapat mengakibatkan munculnya benjolan pada dinding samping ban. Penyebab benjolan ini membuat sidewall jadi kurang kuat menahan benturan keras dan konstruksinya telah rusak.

 


Selanjutnya

Flat Spot pada ban bisa dihilangkan dengan mengurangi tekanan angin, membawa jalan, lalu mengisi angin kembali.(2carpros)

5. Ban Lebih Mudah Meletus

Ban akan mudah pecah karena digunakan dalam kondisi kempis secara terus menerus. Permukaan yang sering bergesekan dengan permukaan jalan bisa menyebabkan penipisan sehingga benang kawat pada bagian dalam ban bisa putus dan kekuatannya akan berkurang drastis.

6. Mengurangi performa pengereman

Tekanan angin ban yang rendah juga membuat waktu untuk berhenti menjadi lebih lama. Termasuk jika jalanan basah. Selain itu, kurang angin juga dapat membuat mobil mudah tergelincir, baik saat jalanan basah, dingin atau licin akibat salju. Namun saat kondisi jalanan kering, ban bisa mudah slip.

7. Pencemaran Udara

Karena kurangnya tekanan angin berpengaruh pada efisiensi bahan bakar, termasuk cara pengemudi saat menginjak pedal gas lebih lama. Dengan begitu, ini berimbas pada lebih banyaknya emisi yang keluar, termasuk asap dari kenalpot.

8. Usia pakai ban lebih cepat

Ban dengan tekanan angin yang rendah diketahui mengurangi masa usia tapak ban hingga 25 persen. Oleh karena itu, Anda harus lebih sering mengganti ban sebelum waktunya.

Oleh karena itu, jika ban kempis ada baiknya diisi dengan sesuai rekomendasi perusahaan mobil atau motor.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya