13 Anggota JAD Surabaya Ditangkap Pascateror Bom Bunuh Diri

Dua orang anggota JAD Surabaya yang terkait serangan bom Surabaya tewas ditembak.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 15 Mei 2018, 16:38 WIB
Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto, beri keterangan pers terkait bom Surabaya (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Liputan6.com, Jakarta - Densus 88 Antiteror menangkap 13 terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Surabaya pascateror bom bunuh diri. Dua orang di antaranya tewas dalam penangkapan tersebut.

"Ini yang ada kaitannya dengan kejadian di Jatim," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (15/5/2018).

Dua terduga teroris yang tewas masing-masing bernama Budi Satrio alias BS dan Wicang alias IF. Keduanya terpaksa ditembak mati petugas lantaran melawan saat penangkapan.

"BS ini perannya penampung dana yang digunakan kelompok JAD Surabaya. JAD Surabaya itu ketuanya Dita," dia membeberkan.

Dita Oepriarto merupakan pelaku bom bunuh diri di Gereja Pantekosta, Surabaya. Sebelum melakukan amaliah tersebut, Dita rupanya menitipkan sejumlah bom rakitan ke beberapa anggotanya.

"Dita menitipkan bom kepada IF alias Wicang. Ini juga yang meninggal. Dan diserahkan juga kepada Tri. Jadi diduga mereka ini sudah siap melakukan bom bunuh diri," kata Setyo.

Tri merupakan terduga pelaku bom bunuh diri di pintu masuk Mapolrestabes Surabaya, Senin, 14 Mei 2018 pagi kemarin.

 

2 dari 2 halaman

Bahan Kimia

Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto, beri keterangan pers terkait bom Surabaya (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Dalam penangkapan di wilayah Jawa Timur itu, Densus 88 juga mengamankan barang bukti berupa bahan kimia dan perlengkapan yang digunakan untuk merakit bom. Selain itu, ada beberapa bom rakitan siap pakai.

Hanya saja, Setyo belum bisa merinci berapa bom rakitan yang masih disita dan sudah didisposal (dimusnahkan dengan cara diledakkan). "Kita tidak bisa mengatakan bomnya berapa. Karena masih ada komponen lain," ucapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya