Liputan6.com, Turin - Juventus tidak puas dengan dominasi domestik. Memenangi Serie A untuk kali ketujuh secara beruntun, La Vecchia Signora berharap dapat menguasai Eropa.
Capaian terbaik Juventus dalam beberapa edisi terakhir Liga Champions adalah masuk final 2015 dan 2017.
Baca Juga
Advertisement
Musim ini mereka secara kontroversial dihentikan Real Madrid di perempat final dengan agregat 3-4.
"Kita tahu semua orang di klub ini, terutama suporter, ingin menjuarai Liga Champions. Itulah misi kami berikutnya," kata CEO Juventus, Beppe Marotta, dilansir situs resmi klub.
Juventus terakhir kali memenangi Liga Champions pada 1995/1996. Sementara kekecewaan besar terjadi pada tujuh kesempatan karena tumbang di final. Selain 2015 dan 2017, La Vecchia Signora tumbang di laga puncak 1973, 1983, 1997, 1998, dan 2003.
Dominan di Domestik
Juventus meraih gelar ketujuh Serie A secara beruntun usai mengimbangi AS Roma di Stadio Olimpico, Senin (14/5/2018).
Memiliki 92 angka, mereka tidak mungkin terkejar pesaing terdekat Napoli yang baru memiliki 88 poin. Pasalnya, kompetisi menyisakan satu pertandingan.
"Lewat capaian ini, sekarang kami memiliki kesempatan menjadi juara delapan kali berturut-turut," ungkap Moratta.
Advertisement
Klub Tersukses
Juventus saat ini merupakan klub tersukses Serie A. Mereka memenangi 32 gelar. Koleksi itu bisa bertambah jika otoritas tidak mencabut dua titel menyusul keterlibatan La Vecchia Signora pada skandal Calciopoli.