Fokus, Surabaya - Monik Dewi, istri salah satu korban ledakan bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela, kini hanya bisa pasrah dan tabah. Sejumlah kerabat menyampaikan rasa duka cita ke rumah keluarga korban di Jalan Gubeng Kertajaya, Surabaya, Jawa Timur.
Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, (15/5/2018), sang suami Aloysius Bayu Rendra Wardhana adalah petugas keamanan gereja. Bayu meninggalkan seorang istri dan dua anak balita yang masih berusia 3 tahun dan 10 bulan.
Advertisement
Saat kejadian, Bayu bertugas sebagai koordinator pengamanan Gereja Santa Maria Tak Bercela di hari Minggu pagi, 13 Mei 2018. Diduga korban berupaya mengadang laju motor pelaku bom bunuh diri yang akan masuk ke dalam gereja.
Hingga kini, istri korban masih menunggu hasil identifikasi yang dilakukan polisi.
"Setelah kejadian ini, kami berharap proses pencocokan DNA cepat selesai. Karena Bayu ini yang paling dekat dengan pelaku, jadi agak sulit untuk menemukan bagian tubuh korban," ungkap Monik Dewi Andini, istri Bayu.
Kini, Monik harus membesarkan kedua anaknya yang masih balita seorang diri. Dia berharap para pelaku teroris yang meledakkan bom di tiga gereeja dihukum seberat- beratnya, karena telah menyebabkan puluhan jiwa melayang.