Gus Ipul Ingatkan Gerakan Peduli Tetangga Hadapi Teror

Gus Ipul mengingatkan pentingnya perdamaian dan peduli terhadap tetangga dalam rangka menghadapi situasi dan teror.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Mei 2018, 18:13 WIB
Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengingatkan pentingnya perdamaian dan peduli terhadap tetangga dalam rangka menghadapi situasi dan teror yang terjadi akhir-akhir ini.

Gus Ipul mengaku pernah meluncurkan gerakan peduli tetangga di 2016 silam. Pada awalnya diharapkan menjadi solusi menyelesaikan masalah sosial di lingkungan tempat tinggal.

"Misalnya, apabila ada tetangga yang sakit, tetangganya tidak boleh diam," katanya di sela Harlah Pondok Pesantren Bumi Sholawat, Lebo, Sidoarjo, Jatim, Selasa (15/5/2018).

Gerakan yang diinisiasi Gus Ipul ini bertujuan menyikapi semakin lunturnya perhatian dan kepedulian terhadap sesama, khususnya tetangga di lingkungan sekitar, dimana kepedulian antartetangga satu dengan yang lain dinilai semakin menipis.

"Dulu kami mempunyai program Gerakan Peduli Tetangga. Melalui program ini, bisa mengetahui apa yang dikerjakan oleh tetangga," ujar Gus Ipul.

Selain meningkatkan kepedulian, kata dia, program ini juga sekaligus menjadi ajang untuk mencegah teror. "Dengan begitu, bisa melakukan pencegahan. Caranya, apabila ada hal-hal yang mencurigakan, bisa melaporkan kepada aparat," katanya.

Ia mengatakan pihaknya mengapresiasi berbagai upaya aparat kepolisian yang telah mengungkap identitas pelaku teror di Surabaya maupun Sidoarjo.

"Kami mendukung penuh semua pihak yang telah berusaha menegakkan hukum setelah terjadinya kasus ini. Ini adalah masalah besar yang harus ditangani bersama," ujarnya.

"Kami mengutuk keras. Ke depan, perlu meningkatkan kerja sama antara masyarakat, pemerintah, dan aparat penegak hukumnya," kata Gus Ipul.

 


Doa Bersama

Gus Ipul menjelaskan kehadirannya sekaligus mengajak masyarakat untuk berdoa bersama agar kejadian teror yang terjadi akhirakhir ini dapat diatasi.

"Kami prihatin dan berbela sungkawa. Ini adalah musibah besar bagi semua. Para kiai tadi juga berharap dan mendoakan agar kejadian ini menjadi kejadian terakhir di Jawa Timur," katanya.

Apalagi, kata dia, bencana yang telah merenggut banyak korban jiwa tersebut berjalan masif dan terjadi di beberapa wilayah di Jawa Timur dan hampir bersamaan.

"Inilah PR semua. Kami mendukung penuh aparat keamanan untuk mengusut tuntas dan mengambil langkah hukum untuk kasus ini," katanya seperti dilansir Antara.

Pihaknya juga berkomitmen untuk memperkuat lembaga pengamanan yang berfungsi untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan.

"Mungkin bisa melalui regulasi yang bisa menghadirkan perlindungan, baik kepada masyarakat pada umumnya dan juga aparat penegak hukum," ujarnya Di pesantren yang diasuh oleh KH Agoes Ali Mashuri ini, Gus Ipul hadir satu panggung dengan KH Maimun Zubair, pengasuh pondok pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang.

Hadir juga dalam acara ini sejumlah ulama karismatik, di antaranya Habib Ja'far Bin Muhammad bin Hamid bin Umar Alkaff dari Semarang. Juga tampak Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, Sekjen PBNU Helmy Faisal Zaini, Mantan Gubernur Jatim Imam Utomo, serta sejumlah Kiai dan ulama.

Mbah Moen pada kesempatan tersebut juga turut mendoakan agar Jawa Timur dapat kembali aman dan damai.

"Jatim butuh pemimpin yang nasionalis dan religius. Jatim harus gubernur yang nasionalis religius agar aman dan makmur," kata Mbah Moen sambil menyapa Gus Ipul.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya