Liputan6.com, Jakarta Kepadatan massa tulang dibentuk saat anak-anak dan remaja. Nah, saat usia belasan tahun tersebut asupan kalsium yang dikonsumsi dari makanan sehari-hari masuk ke tulang untuk membentuk massa tulang.
"Kalau sudah di atas 25-an tahun sudah tidak bisa, massa tulang sudah tidak lagi dibentuk," kata dokter spesialis anak Yoga Devaira di Seminar Kesehatan Gizi Remaja di Jakarta, Kamis (17/5/2018).
Advertisement
Kepadatan massa tulang yang dibentuk saat remaja tersebut bakal membuat tulang padat atau tidak. Manfaat tulang padat bakal dirasakan saat sudah 50 tahun ke atas. "Nanti saat menopause, risiko patah tulang lebih kecil pada orang yang saat anak dan remaja asupan kalsium cukup," kata Yoga.
Itu sebabnya, anak dan remaja disarankan mengonsumsi makan tinggi kalsium. Salah satu makanan yang dikenal kaya kalsium adalah susu dan turunannya. Namun, produk hewani yang dimakan bersama tulang juga kaya kalsium.
"Di dalam tulang produk hewani seperti ayam tulang lunak, teri, bandeng presto terdapat kalsium, itu kenapa perlu makan bersama tulangnya," kata Yoga lagi.
Selain itu, sayuran hijau seperti brokoli juga mengandung kalsium walau tingkat penyerapannya sedikit.
Saksikan juga video menarik berikut:
Vitamin D
Asupan makanan kaya kalsium saja tak cukup untuk membuat tulang jadi kuat. Penyerapan kalsium amat dipengaruhi oleh vitamin D.
"Jadi jangan sampai enggak ketemu matahari, matahari membuat vitamin D di dalam tubuh menjadi aktif, yang akan mempermudah penyerapan kalsium," pesan Yoga.
Selain itu, jangan lupa untuk berolahraga. "Olahraga bisa membantu kekokohan tulang," pintanya.
Advertisement