Liputan6.com, Jambi: Kebutuhan minimal tenaga listrik di Kota Jambi, dengan jumlah pelanggan 106 ribu mencapai sebesar 63 megawatt. Namun, Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Jambi rupanya hanya mampu memasok tenaga listrik sebesar 57 megawatt dari unit pembangkit dan penyalur PLN sektor Keramasan, Jambi. Sementara perbaikan pada kerusakan sejumlah generator pada tiga sumber listrik lain baru selesai sekitar 85 persen. Demikian dijelaskan Kepala Cabang PLN Jambi Erfit Meizon di Jambi, baru-baru ini.
Menurut Erfit, untuk menghindari pemadaman di rumah-rumah penduduk, PLN akan memutuskan saluran listrik untuk seluruh industri di Jambi, saat pemakaian puncak pada pukul 18.00-02.00 WIB. Dengan kebijakan ini, masyarakat umum tak perlu lagi mengalami pola pemadaman 8-1 seperti yang diberlakukan selama ini. Namun, Erfit mengatakan, kebijakan ini menyebabkan PLN merugi sekitar Rp 300 juta per bulan.
Krisis tenaga listrik tak hanya melanda Jambi. Sejumlah daerah lain juga mengalami pemadaman listrik akibat PLN tak bisa memenuhi kebutuhan minimal listrik warga. Bahkan, masyarakat di sejumlah wilayah di Sumatra Selatan mengaku mengalami pemadaman listrik setiap hari [baca: Listrik di Sumsel-Lampung Padam Saban Hari].(ZAQ/Suhatman Pisang)
Menurut Erfit, untuk menghindari pemadaman di rumah-rumah penduduk, PLN akan memutuskan saluran listrik untuk seluruh industri di Jambi, saat pemakaian puncak pada pukul 18.00-02.00 WIB. Dengan kebijakan ini, masyarakat umum tak perlu lagi mengalami pola pemadaman 8-1 seperti yang diberlakukan selama ini. Namun, Erfit mengatakan, kebijakan ini menyebabkan PLN merugi sekitar Rp 300 juta per bulan.
Krisis tenaga listrik tak hanya melanda Jambi. Sejumlah daerah lain juga mengalami pemadaman listrik akibat PLN tak bisa memenuhi kebutuhan minimal listrik warga. Bahkan, masyarakat di sejumlah wilayah di Sumatra Selatan mengaku mengalami pemadaman listrik setiap hari [baca: Listrik di Sumsel-Lampung Padam Saban Hari].(ZAQ/Suhatman Pisang)