Penasihat Kepresidenan AS: Denuklirisasi Korea Utara Turut Melibatkan Fasilitas Kami

Penasihat Kepresidenan AS menjelaskan skenario terkait rencana denuklirisasi dan perlucutan senjata Korea Utara

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Mei 2018, 08:15 WIB
John Bolton, Penasihat Keamanan Donald Trump yang Baru: Jika Mau Damai, Bersiaplah Perang. Foto diambil saat Bolton jadi dubes AS untuk PBB pada 2005 (Dennis Cook/Associated Press)

Liputan6.com, Washington DC - Penasihat Kepresidenan Amerika Serikat Bidang Keamanan Nasional menjelaskan skenario yang harus dilaksanakan oleh Korea Utara terkait rencana Pyongyang untuk melakukan denuklirisasi dan perlucutan senjata.

Salah satu skenario itu, jelas John Bolton, akan turut melibatkan fasilitas pemrosesan denuklirisasi di Amerika Serikat.

"Pelaksanaan keputusan itu (denuklirisasi dan perlucutan) berarti menyingkirkan semua senjata nuklir, membongkarnya, dan membawanya ke (fasilitas AS) Oak Ridge, Tennessee," kata Bolton dalam wawancara dengan ABC This Week, seperti dikutip dari VOA Indonesia (15/5/2018).

"Proses itu juga berarti menyingkirkan pengayaan uranium (enriched uranium) dan kemampuan memroses ulang plutonium -- keduanya merupakan bahan baku untuk senjata nuklir -- termasuk perlucutan rudal balistik yang mereka punya," lanjut Bolton.

Lebih lanjut, politisi dari Partai Republik itu mengatakan bahwa keseluruhan proses denuklirisasi dan perlucutan senjata Korea Utara mungkin tidak akan selesai dalam waktu singkat.

"Tetapi kami juga sangat tertarik untuk melaksankan komitmen tersebut secepat mungkin," kata Bolton mengomentari seputar proses denuklirisasi Korea Utara.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:


Delegasi Korut - Korsel Bertemu Rabu 16 Mei, Bahas Denuklirisasi

Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in menyambut kedatangan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un di Zona Demiliterisasi (DMZ), Panmunjom, Jumat (27/4). Keduanya berjabat tangan sambil menempatkan senyum di bibir masing-masing. (Korea Broadcasting System via AP)

Korea Utara dan Korea Selatan sepakat untuk mengadakan pembicaraan tingkat tinggi antar-Korea pada Rabu, 16 Mei 2018, untuk membahas langkah-langkah yang diperlukan demi menjunjung tinggi komitmen denuklirisasi Pyongyang. Hal tersebut disampaikan Kementerian Unifikasi Korea Selatan.

Pertemuan tersebut akan membahas rencana khusus yang diperlukan untuk melaksanakan deklarasi antar-Korea pada 27 April lalu, yang mencakup janji untuk mengakhiri perang dan mengejar denuklirisasi penuh.

"Korea Selatan dan Utara akan mengadakan pertemuan tingkat tinggi antar-Korea pada 16 Mei di Peace House di Panmunjom, untuk membahas pelaksanaan 'Panmunjom Declaration for Peace, Prosperity and Unification of the Korean Peninsula'," ungkap Kementerian Unifikasi seperti dikutip dari Asian Correspondent, Selasa (15/5/2018).

Tatap muka ini akan berlangsung sekitar satu bulan sebelum pertemuan puncak antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada 12 Juni.

Korea Utara berjanji akan membongkar tempat uji coba nuklirnya, Punggye-ri. Dan dalam pembongkaran resminya yang dijadwalkan pada 23 dan 25 Mei mendatang, Korea Utara akan mengundang media asing.

Kantor berita KCNA melansir pernyataan Kementerian Luar Negeri Korea Utara yang mengumumkan akan menutup situs uji coba nuklir dengan menggunakan bahan peledak.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya