Liputan6.com, Beijing - Pilot pesawat di China melakukan pendaratan darurat setelah kaca depan kokpit terlepas di udara.
Dua anggota awak penerbangan Sichuan Airlines dilaporkan terluka, ketika jendela pesawat itu meledak dan lepas dari bingkainya saat terbang di ketinggian 32.000 kaki (setara hampir 10 kilometer), yang membawa 119 orang penumpang di dalamnya.
Dikutip dari Independent.co.uk pada Selasa (15/5/2018), unit kontrol penerbangan pesawat dikabarkan rusak parah akibat dekompresi mendadak.
Beberapa bagian dari sistem itu dilaporkan tersedot keluar dari jendela yang menganga, memaksa pilot untuk terbang secara manual sebelum mendaratkan pesawat dengan selamat di kota Chengdu.
Seorang pilot, yang diduga sebagai perwira pertama penerbangan, menderita luka gores dan pergelangan tangannya terkilir pasca-kejadian yang terjadi pada Senin, 14 Mei 2018.
Menurut Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC), seorang anggota awak kabin juga dilaporkan terluka saat turun dari pesawat.
Baca Juga
Advertisement
Penerbangan Sichuan Airlines dengan kode registrasi 3U8633 itu, lepas landas dari kota Chongqing, menuju ibu kota Tibet, Lhasa, yang mengangkut 128 orang, termasuk sembilan di antaranya adalah awak pesawat.
Menurut situs pelacakan penerbangan FlightRadar24, pesawat itu diketahui menggunakan armada Airbus A319.
Seorang juru bicara Airbus mengatakan pihaknya akan memberikan dukungan data apa pun yang diminta oleh CAAC dan Sichuan Airlines.
Sichuan Airlines mengatakan di akun resmi Weibo, penerbangan terkait mengalami "kegagalan mekanis", tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut. Dikatakan bahwa pihaknya telah mengalihkan penumpang ke pesawat lain untuk melanjutkan perjalanan ke Lhasa.
Gambar yang dipublikasikan di media sosial China menunjukkan pesawat itu kehilangan salah satu jendela kokpitnya, di mana mengakibatkan beberapa bagian kontrol kokpit rusak.
Para pengguna Weibo memuji pilot untuk mendaratkan pesawat dengan selamat.
Simak video pilihan berikut:
Pertama dan Terburuk
Sichuan Airlines, sebuah maskapai penerbangan regional China yang berkantor pusat di Chengdu, mengoperasikan sebagian besar rute domestik dan beberapa tujuan internasional, termasuk Jepang, Kanada, dan Republik Ceko.
Insiden terkait merupakan kecelakaan udara pertama dan terburuk yang dialami oleh Sichuan Airlines, sejak beroperasi dalam satu dekade terakhir.
Kasus retaknya kaca kokpit pesawat merupakan hal yang umum terjadi di dunia penerbangan, di mana biasanya disebabkan oleh sambaran petir atau tabrakan burung, namun sangat jarang sampai membuatnya terlepas dari bingkai jendela.
Pada 1990 silam, tubuh seorang pilot British Airways tersedot sebagian dari jendela kabin, setelah kaca depan pesawatnya meledak pada ketinggian 23.000 kaki, atau setara tujuh kilometer.
Beruntung, pilot tersebut selamat dan hanya mengalami luka gores ringan.
Sementara itu, pada April lalu, mesin pada salah satu armada pesawat milik maskapai penerbangan Southwest Airlines, meledak di landasan pacu. Hal itu menyebabkan salah satu kaca jendela kabin pecah, sehingga membuat seorang penumpang tewas tersedot udara.
Advertisement