Liputan6.com, Malang - Sebuah video perempuan bercadar digiring keluar dari bus di Terminal Gayatri, Tulungagung, Jawa Timur, menghebohkan media sosial. Petugas Dinas Perhubungan dan kepolisian setempat memastikan pengusiran itu tidak benar.
Video berdurasi 30 detik yang diunggah ke situs berbagi video itu jadi perbincangan lantaran diberi judul provokatif. Tidak ada pengusiran terhadap perempuan bercadar yang hendak naik bus jurusan Trenggalek pada Senin, 14 Mei pagi kemarin.
Koordinator Satuan Pelayanan (Korsatpel) Terminal Gayatri Tulungagung, Ony Suryanto mengatakan, tidak ada penolakan oleh penumpang terhadap perempuan bercadar seperti yang beredar di media sosial.
Baca Juga
Advertisement
“Petugas yang memantau melalui kamera pengawas melihat perempuan itu seperti linglung saat berada di ruang tunggu terminal,” kata Ony di Tulungagung, Selasa (15/5/2018).
Perempuan itu ada di terminal seorang diri dan hanya berkaus kaki tanpa mengenakan alas kaki. Usai melihat kamera pengawas itu, petugas mencarinya dan menemukannya sudah berada di dalam bus jurusan Trenggalek.
Karena tak bisa menunjukkan kartu identitas dan kesulitan menjawab pertanyaan petugas, perempuan bercadar itu kemudian diajak ke pos keamanan terminal. Petugas terminal kemudian berkoordinasi dengan kepolisian. “Kami mengajaknya ke pos keamanan dengan sangat hormat. Dia baru menjawab pertanyaan saat polisi datang ke lokasi,” ucap Ony.
Belakangan diketahui perempuan itu adalah santri dan masih kelas 8 di salah satu pondok pesantren di Tulungagung. Ia pun menjelaskan tentang keberadaannya di terminal itu. Kepolisian kemudian mempertemukan santri itu dengan pengurus pondok di Mapolres Tulungagung.
Kabur dari Pesantren
Polres Tulungagung membenarkan tak ada penolakan atau pengusiran terhadap perempuan bercadar itu. Petugas hanya memintai keterangan lantaran tampak kebingungan saat berada di dalam Terminal Gayatri Tulungagung.
“Ternyata dia bingung mau naik bus yang mana. Jika ada isu yang mengatakan ada penolakan dari penumpang, kami pastikan itu tidak benar,” kata Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Mutijat Priyambodo.
Saat dimintai keterangan oleh polisi wanita, santri perempuan itu mengaku baru saja kabur dari pondok pesantren tempatnya belajar. Santri berinisial SA itu sengaja bercadar supaya tidak dikenali dan bisa lolos keluar dari pondok pesantren.
“Alasannya kabur karena tidak betah tinggal di pondok dan ingin pulang ke rumahnya di Jenangan, Ponorogo. Kami hubungi pengurus pesantren agar menjemputnya,” ujar Mustijat.
Berdasarkan keterangan pengurus pesantren, santriwati itu diketahui sebelumnya sudah tiga kali keluar pondok tanpa ijin. Polisi kemudian juga ikut mengantar santri itu kembali ke pesantren. Setelah kejadian ini, kepolisian mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Jangan mudah terpancing dengan informasi di media social. Segera melapor ke petugas jika menemukan hal yang mencurigakan,” ucap Mustijat.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement