Liputan6.com, Jakarta Fitur engine start-stop atau keyless ignition merupakan fitur modern yang populer. Beberapa pabrikan roda empat maupun roda dua menyematkan fitur ini pada kendaraannya.
Tapi, di balik kecanggihan dan kemudahan itu, keyless ignition system ternyata berbahaya. Seperi dilansir Carscoops, sistem ini bisa sangat berbahaya.
Baca Juga
Advertisement
Diberitakan New York Times, setidaknya 28 orang meninggal karena karbon monoksida yang dipancarkan kendaraan dengan sistem keyless ignition. Setidaknya 45 orang juga terluka dan beberapa di antaranya mengalami kerusakan otak.
Sedangkan, saat ini sistem ini menjadi standar untuk hampir setengah dari jumlah mobil baru yang terjual di Amerika Serikat.
Kejadian fatal tersebut terjadi ketika pengemudi lupa mematikan mesin saat parkir di garasi. Beberapa pemilik kadang menganggapnya tak berbahaya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Beberapa dari mereka, begitu saja meninggalkan kendaraannya dan tak menyadari bahwa kendaraan mereka masih menyala. Jika hal ini terjadi selama waktu yang lama, mereka bisa keracunan karbon monoksida.
Sayangnya, seiring semakin tumbuhnya kejadian fatal seperti ini tak diimbangi dengan imbauan yang benar dari para pabrikan.
Regulasi baru dikeluarkan oleh National Highway Traffic Safety Administrator untuk mobil dengan sistem ini. Bahwa harus ada sesuatu yang bisa mengingatkan pengemudi bahwa kendaraannya masih menyala. Namun sayangnya, aturan baru ini banyak menuai kontra dari pabrikan kendaraan.
Sumber : Otosia.com
Advertisement