Menhan: Bila Perlu Libatkan Hansip untuk Pantau Terorisme

Menurut Ryamizard, pemerintah saat ini tengah mewaspadai adanya informasi terkait kepulangan 500 WNI dari Suriah.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 16 Mei 2018, 07:37 WIB
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberi sambutan dalam launching buku bela negara di LP Klas I Cipinang, Jakarta, Kamis (29/3). Dengan program ini Ryamizard berharap warga binaan bisa membangun karakter dan kemampuan. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu meminta masyarakat ikut memantau pergerakan mencurigakan, khususnya yang mengarah ke tindakan teror.

"Bila perlu hansip, segala macam. Orang-orang dilibatkan semua. Kan negara kita," kata Ryamizard di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 15 Mei 2018.

Menurut Ryamizard Ryacudu, pemerintah saat ini tengah mewaspadai adanya informasi terkait kepulangan 500 WNI dari Suriah. Mantan Pangkostrad ini mengatakan kepolisian, TNI, dan intelijen terus pengawasan serta pemantauan terhadap 500 WNI ini.

"Mengawasi macam-macam. Yang penting gini lah, bangsa ini harus aman, rakyat harus senang, kalau didiamkan saja sama tentara dan lain-lain kan nanti enggak tenang," ucap Ryamizard Ryacudu.

Dia pun meyakini bahwa Polri, TNI, dan intelijen mempunyai personel yang cukup untuk memantau pergerakan dari 500 WNI tersebut.

"Polisi, tentara, saya yang di Kemhan mantau juga," tandas dia.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mencatat terdapat 1.100 orang WNI anggota ISIS yang berangkat ke Suriah. Sekitar sebanyak 103 telah meninggalkan Suriah dan 500 dideportasi.

"Itu jadi tantangan kita karena mindset mereka ideologinya ISIS," kata Tito di Surabaya, Jawa Timur, Minggu 13 Mei 2018.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya