Liputan6.com, Jakarta - Jasad para pelaku aksi teror di Surabaya dan Sidoarjo hingga saat ini masih tersimpan di kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur. Belum satu pun pihak keluarga yang datang, apalagi mengambil jenazah tersebut. Jika tidak juga diambil oleh keluarga sampai batas tertentu, jasad yang sudah teridentifikasi tersebut akan dimakamkan.
"Kalau dari keluarganya tidak ada yang mengambil, ya kita kubur di sini, sesuai dengan ketentuan aturan agama," tegas Irjen Machfud Arifin di Mapolda Jawa Timur, Selasa 15 Mei 2018.
Advertisement
"Tidak mungkin jasad ditaruh di kamar mayat terus, kita makamkanlah sesuai dengan aturan," ia menambahkan.
Hal senada juga disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera. Pihaknya telah mengumumkan kepada keluarga, tapi belum ada yang datang ke rumah Sakit. Sebanyak 13 jasad dari tiga tempat kejadian perkara masih berada di freezer kontainer RS Bhayangkara Polda Jatim.
"Sudah mengumumkan kepada keluarga, pelaku-pelaku daripada aksi teror di tiga gereja, aksi Polrestabes, Rusunawa. Pengumuman yang saya sampaikan itu yang pertama kepada seluruh masyarakat Jawa Timur khususnya," kata dia.
Sesuai prosedur, pengumuman akan disampaikan tiga kali. Pengumuman akan kembali disampaikan hari ini sebagai pengumuman kedua.
"Kemudian saat sudah ditentukan harinya dan tidak diambil, maka sesuai pernyataan Kapolda akan kita kuburkan. Sesuai dengan agama dan kepercayaannya," ujar Frans.
Reporter: Darmadi Sasongko
Sumber: Merdeka.com