Ikuti Bursa Global, IHSG Anjlok 57,23 Poin

Bursa saham Asia melemah dan nilai tukar rupiah kembali tertekan bayangi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal sesi perdagangan.

oleh Agustina Melani diperbarui 16 Mei 2018, 09:20 WIB
Pengunjung memperhatikan layar indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Indeks harga saham gabungan (IHSG) Kamis, 10 November 2016 naik 36,46 poin atau 0,67 persen ke level 5.450,78. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan saham Rabu pekan ini. Pergerakan IHSG ini ikuti bursa saham global.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (16/5/2018), IHSG  melemah 57,23 poin atau 0,98 persen ke posisi 5.780,87. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG susut 58,30 poin atau satu persen ke posisi 5.779,80. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,46 persen ke posisi 931,03. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.820,58 dan terendah 5.777,20. Sebanyak 107 saham melemah sehingga menekan IHSG. 95 saham menguat dan 89 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 28.486 kali dengan volume perdagangan 553,9 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 441 miliar. Investor asing jual saham Rp 33,98 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 14.089.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham pertanian naik 0,11 persen. Sektor saham infrastruktur merosot 0,69 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan melemah 0,54 persen dan sektor saham aneka industri turun 0,47 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham TRIL naik 5,41 persen ke posisi Rp 78, saham TAXI melonjak 5,19 persen ke posisi Rp 142 per saham, dan saham FREN mendaki 4,82 persen ke posisi Rp 87 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham HEAL anjlok 31,08 persen ke posisi Rp 2.550 per saham. Padahal saham HEAL merupakan pendatang baru di BEI. Kemudian saham LPPF susut 3,26 persen ke posisi Rp 8.900 per saham dan saham TLKM tergelincir 2,08 persen ke posisi Rp 3.300 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,97 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,45 persen, indeks saham Shanghai susut 0,47 persen, dan indeks saham Singapura merosot 0,46 persen.Selain itu, indeks saham Taiwan susut 0,02 persen.

 


Prediksi Analis

Pengunjung melintas di depan layar indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). IHSG pada perdagangan Kamis, 10 November 2016, dibuka di teritori positif di level 5.444,04. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Investor akan fokus pada pengumuman kebijakan Bank Indonesia (BI) terkait suku bunga acuannya atau 7-Day Reverse Repo Rate. 

Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya menyatakan IHSG berpeluang menguat. Dia menambahkan penantian suku bunga acuan BI akan pengaruhi laju IHSG.

"Kondisi fundamental perekonomian dan penantian terhadap suku bunga acuan BI yang disinyalir belum ada perubahan masih memberikan warna pada pola gerak IHSG," tuturnya dalam keterangan tertulis Rabu, 16 Mei 2018.

"Hari ini IHSG berpotensi menguat dengan kisaran berada pada di 5.791-6.062," tambah dia.

Senada dengan William, Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menuturkan IHSG berpeluang menguat.

"Diperkirakan IHSG akan bergerak menguat kembali di atas 5.900 dengan rentan pergerakan di 5.772-5.840," ujarnya.

Sementara itu, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengungkapkan IHSG berpotensi melemah pada pergerakan indeks saham. Terlihat pola bearish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan pada IHSG.

"Dengan ini IHSG berpotensi menuju ke area resisten dan berada pada level 5.763 hingga 5.977," tutur Nafan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya