Liputan6.com, Jakarta - Atlet pelatnas Asian Games harus menjalani tantangan berat selama bulan puasa yang dimulai Kamis (17/5/2018). Maklum, latihan tetap dijalankan meski bagi atlet muslim harus tetap menjalankan puasa.
Atlet pelatnas Asian Games untuk cabang olahraga Pentathlon, Muhamad Taufik punya cara untuk menjaga kondisi selama puasa. Dia mengatakan, porsi latihan malah ditambah.
Baca Juga
Advertisement
"Porsi Ramadan justru dinaikkan karena Asian Games kan digelar Agustus. Tensi latihan ditambah tapi waktunya saja diubah," kata Taufik yang juga gemar ikut Triathlon ini.
Pentathlon merupakan olahraga yang terdiri dari 5 cabang yaitu menembak,berkuda,lari,berenang dan anggar. Tidak seperti triathlon, pentathlon dihitung sistem poin. Saat mengikut pentathlon juga atlet diberi jeda saat mengikuti saat cabang ke cabang lainnya.
Ini berbeda dengan triathlon dimana dari satu cabang ke cabang lainnya harus continous atau berkelanjutan. Pentathlon dipertandingkan di Asian Games dan Indonesia membidik perunggu.
Pengalaman Puasa
Meski akan berusaha keras tetap puasa, Taufik mengakui harus batal puasa sebanyak satu atau dua kali. Ini terjadi saat dia salah asupan.
"Pengalaman puasa, mungkin satu atau dua kali drop. Itu terjadi karena kita tidak bisa memaksakan salah asupan. Latihan pagi misalnya berat tapi kita tidak mendapatkan protein yang bisa membantu lama bertahan," ujarnya yang merupakan juara di kejuaraan Rhino X Triathlon 2017 di Tanjung Lesung.
Advertisement