Aksi Bom Bikin 12 Negara Keluarkan Travel Advisory

Beberapa Aksi bom sejak Minggu kemarin ternyata sudah berdampak kepada sektor pariwisata nasional.

oleh Merdeka.com diperbarui 16 Mei 2018, 14:00 WIB
Anggota polisi bersenjata lengkap melakukan penjagaan di gerbang pintu masuk Mapolda Jawa Tengah, Kota Semarang, Senin (14/5).Tak ingin kecolongan, Mapolda Jateng memperketat pengamanan menyusul aksi teror bom yang bertubi-tubi. (Liputan6.com/Gholib)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa Aksi bom sejak Minggu kemarin ternyata sudah berdampak kepada sektor pariwisata nasional. Beberapa negara telah mengeluarkan imbauan bepergian (travel advisory) kepada warganya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, setelah beberapa aksi bom yang terjadi pada Minggu, Senin dan Rabu ini, beberapa negara langsung mengeluarkan travel advisory kepada warga negaranya yang sedang berwisata di Indonesia.

Saat ini, kata Arief, sudah ada 12 negara yang telah mengeluarkan travel advisory. Meskipun demikian, dia tidak menyebutkan secara terperinci negara-negara tersebut.

"Ada 12 (negara), pastinya saya tidak hafal ya. Yang hafal Amerika Serikat, Inggris, Australia, Singapura, Malaysia, Hong Hong," ungkapnya ketika ditemui usai rakor di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (16/5/2018).

Dia mengaku sangat memahami sikap negara-negara yang mengeluarkan imbauan bepergian yang tentu ingin menjaga keselamatan warga negaranya.

"Sekarang masih travel advisor, dikeluarkan negara tersebut kepada warga negaranya yang sedang ada di satu daerah," tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com


Imbauan dari AS

Anggota polisi bersenjata lengkap melakukan penjagaan di gerbang pintu masuk Mapolda Jawa Tengah, Kota Semarang, Senin (14/5).Tak ingin kecolongan, Mapolda Jateng memperketat pengamanan menyusul aksi teror bom yang bertubi-tubi. (Liputan6.com/Gholib)

Sebelumnya, Kedutaan dan Konsulat Jenderal AS mengimbau warga negaranya yang berada di Indonesia bahwa "Operasi kepolisian RI untuk melawan teroris masih terus berlangsung," demikian seperti dikutip dari situs Kedutaan Besar AS untuk Indonesia, id.usembassy.gov, Senin (14/5/2018).

"Pemerintah AS masih khawatir bahwa para teroris tampak masih berniat untuk melakukan serangan-serangan di Surabaya dan wilayah lain di Indonesia," situs tersebut melanjutkan.

Keterangan itu juga menyebut bahwa para teroris bom Surabaya mungkin akan menyerang markas polisi, tempat peribadatan, lokasi wisata, titik transportasi, dan lokasi publik lainnya.

Kedutaan dan Konsulat Jenderal AS juga mengimbau agar warga negaranya mencari tempat berlindung yang aman serta meninjau kembali rencana perjalanan masing-masing.

Warga Amerika Serikat juga diimbau untuk mengawasi media lokal untuk memantau perkembangan terbaru tentang bom Surabaya, serta waspada di wilayah sekitar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya