Kue Tetu Khas Bugis-Makassar, Kuliner Takjil untuk Menu Buka Puasa Ramadan

Kue tetu, salah satu kuliner atau takjil kesukaan raja yang digemari masyarakat suku Bugis dan Makassar selama Ramadan.

oleh Eka Hakim diperbarui 16 Sep 2021, 13:01 WIB
Kue tetu, salah satu kuliner kesukaan raja yang digemari masyarakat suku Bugis dan Makassar selama Ramadan. (Liputan6.com/Eka Hakim)

Liputan6.com, Makassar - Ragam kuliner khas masyarakat suku Bugis-Makassar sangat mudah ditemukan selama bulan Ramadan. Selain pisang ijo dan pallubutung, kue tetu merupakan salah satu jajanan takjil berbuka yang paling digemari.

Selain karena rasa khasnya yang gurih dan manis, juga diyakini dapat memulihkan tenaga setelah berpuasa seharian.

"Itu yang menjadi faktor kue tetu khas Bugis-Makassar termasuk dalam menu takjil berbuka yang paling digemari atau diminati masyarakat Makassar," ujar Zaenab Daeng Baya (56), seorang penjual kuliner dadakan di bulan Ramadan saat ditemui di rumahnya di Jalan Pongtiku, Makassar, Rabu 16 Mei 2018.

 

Baca juga:

 

Menurutnya, dahulu kue tetu adalah jajanan kuliner kesukaan para raja yang juga wajib ada di setiap ritual-ritual adat masyarakat Bugis-Makassar seperti pada hajatan perkawinan dan sunatan.

"Pembuatannya sangat sederhana dan seluruh bahan bakunya mudah ditemukan di setiap pasar tradisional," terang Zaenab.

Bahan sederhana yang digunakan dalam proses pembuatan kue tetu khas Bugis-Makassar, kata Zaenab cukup dengan tepung terigu, santan dan gula merah. Proses pembuatannya pun lanjut hanya membutuhkan waktu yang singkat, sehingga bagi mereka yang ingin membuat sendiri bisa mencoba di rumahnya masing-masing.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Cara Membuat Kue Tetu

Kue tetu, salah satu kuliner kesukaan raja yang digemari masyarakat suku Bugis dan Makassar selama Ramadan. (Liputan6.com/Eka Hakim)

Cara Membuatnya, pertama-tama tepung terigu dicampurkan dengan santan cair, gula pasir dan garam secukupnya. Adonan yang telah tercampur tersebut lalu diaduk hingga rata dan menjadi halus tanpa kelihatan sedikit pun gumpalan.

"Santan kental dipanaskan menggunakan api kecil dan aduk perlahan agar santan tidak pecah dan mudah basi," urai Zaenab.

Selanjutnya menyiapkan daun pandan yang sudah dibentuk seperti mangkok atau berbentuk perahu. Daun pandan yang telah dibentuk sebagai cetakan kue tetu itu, lalu ditaburi dengan gula merah yang telah dicairkan.

Setelah itu adonan tepung terigu juga dituangkan di atas gula merah tadi. Kemudian dikukus hingga setengah matang.

Adonan diperkirakan dikukus selama 20 menit lalu dituangkan kembali di atasnya santan kental yang telah dimasak lebih awal kemudian proses kukus kembali dilanjutkan hingga kue tetu matang dan siap dihidangkan.

"Sebaiknya hidangkan dalam kondisi dingin," Zaenab menandaskan.

 

Baca juga:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya