Liputan6.com, Jakarta - Polisi menembak mati empat terduga teroris yang menyerang Mapolda Riau, pagi tadi. Sementara satu terduga lainnya ditangkap dalam kondisi hidup setelah sempat melarikan diri.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menduga, lima terduga teroris itu ada kaitannya dengan dua orang yang ditangkap di Sumatera Selatan, Senin 14 Mei 2018 lalu. Saat itu, polisi masih memburu sekitar enam orang yang berhasil kabur.
Advertisement
"Saya rilis kan ada dua orang yang ditangkap di Sumatera Selatan. Ini mau kami pastikan dulu nama-namanya siapa, karena waktu itu ada yang lolos. Bukan lolos, memang ada yang dari Pekanbaru beberapa orang," ujar Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (16/5/2018).
Setyo belum bisa memastikan dari jaringan mana lima terduga teroris yang menyerang Mapolda Riau pagi tadi. Namun ia menyatakan, dua orang yang lebih dulu ditangkap di Sumsel merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Yang Sumsel iya (JAD). Yang ini identitasnya belum ketahuan, saya belum dapat infonya," tuturnya.
Penangkapan di Sumsel
Polisi, lanjut dia, tengah mengidentifikasi para terduga teroris yang menyerang Mapolda Riau. Pascakeributan Rutan Cabang Salemba di Mako Brimob, Depok dan bom bunuh diri di Surabaya, belum ada penangkapan terduga teroris di wilayah Riau.
"Di Riau belum. (Soal identitas) kami pastikan dulu, nanti kalau ada kami konfirmasi," kata Setyo.
Sebelumnya, dua terduga anggota teroris bernama Heri Hartanto alias Abdul Rahman (39) dan Hengki Satria alias Abu Anshor (38) ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di Palembang, Sumatera Selatan. Dalam penangkapan itu, enam orang lainnya melarikan diri.
"Ada delapan orang. Enam kabur, dua ditangkap. Mereka akan menyerang Mako Brimob di Sumsel," ucap Setyo di kantornya, Selasa 15 Mei 2018 kemarin.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement