Bayar Sedekah Kini Bisa Lewat Dompet Digital

Go-Pay dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) baru saja meluncurkan program sedekah non tunai jelang Ramadan. Cara yang dilakukan hanya dengan menggunakan QR Code.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Mei 2018, 07:30 WIB
Sedekah Ilustrasi (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Go-Pay dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) baru saja meluncurkan program sedekah non tunai jelang Ramadan. Cara yang dilakukan hanya dengan menggunakan QR Code.

Menurut Deputi BAZNAS Arifin Purwakananta, dengan cara baru seperti ini nantinya masyarakat bisa membayar sedekah dengan Go-Pay.

"Ini akan lebih mudah masyarakat bersedekah dengan memanfaatkan QRCode di banyak tempat misalnya saja di mall, stasiun kereta," jelasnya di kantor BAZNAS, Jakarta, Rabu (16/5).

"Ini bukti kepedulian perusahaan Go-Pay tak hanya untuk kegiatan transportasi dan berbelanja e-dagang, tapi juga untuk sedekah," imbuhnya.

Sementara itu, Budi Gandasoebrata selaku Managing Director Go-Pay mengatakan, kerja sama ini merupakan momen yang pas menjelang Ramadan. Banyak orang yang akan membayarkan sedekahnya di bulan suci ini.

Meski begitu ia berharap program kerja sama ini terus berjalan tak hanya saat bulan Ramadan. "Harapannya akan terus berjalan pastinya ya setelah bulan Ramadan juga," ungkap dia.

Dikatakannya, cara bersedakah menggunakan QR Code ini sudah bisa dilakukan di beberapa titik.

Misalnya saja untuk stasiun kereta api, sudah ada sebanyak 23 titik dan di beberapa mall. Budi mengakui, sejauh ini penggunaan QRCode untuk bersedakah, baru saja diterapkan di wilayah Jabodetabek.

"Saat ini memang masih di wilayah Jabodetabek. Tapi tentunya, kita ingin tersebar di seluruh Indonesia bahkan sampai ke rural," terangnya.


Go-Pay dan Bank Tidak Akan Bersaing

Nadiem Makarim, Founder dan CEO Go-Jek Indonesia

Sebelumnya, CEO Go-Jek, Nadiem Makarim, menegaskan layanan pembayaran Go-Pay tidak akan menjadi kompetitor bank. Justru, Go-Pay dan bank akan menjadi mitra yang saling menguntungkan.

Salah satu bukti hubungan tersebut adalah mayoritas jumlah top up atau isu ulang saldo Go-Pay berasal dari bank. Bersama dengan bank, Go-Jek juga akan berusaha mendorong financial inclusion dengan meningkatkan cashless society.

"Kami tidak bersaing dengan bank, tapi justru menjadi mitra dari seluruh bank. Tidak ada Go-Pay tanpa bank, karena kebanyakan top up juga dari bank. Jadi, ini adalah hubungan yang sangat kami jaga," kata Nadiem saat ditemui di Jakarta, Senin (13/2/2018) sore.

Nadiem pun mengklaim kerja sama Go-Jek dan seluruh bank di Indonesia terjalin harmonis.

"Go-Pay dan bank memiliki kerja sama yang kuat, jadi sama sekali bukan ancaman, tension, tapi kolaborasi," tegasnya.

Lebih lanjut, Nadiem mengatakan Go-Pay akan memiliki peran besar dalam mewujudkan visi Go-Jek pada tahun ini yaitu mengurangi penggunaan uang tunai.

Go-Jek akan berusaha membuat dompet digital tersebut semakin membuat nyaman para pengguna, sehingga mereka akan lebih memilih menggunakan layanan tersebut ketimbang uang tunai.

Selain itu, ia berharap peningkatan penggunaan Go-Pay juga akan berdampak positif terhadap transaksi pelaku UMKM di Go-Jek.

"2018 adalah tahun harapan kami agar pengguna tidak lagi harus mengeluarkan uang tunai. Itu adalah visi produk kami. Oleh karena itu, kami akan memberdayakan pengguna (agar menggunakan Go-Pay)," ungkap Nadiem.


Suntikan Dana dari Grup Djarum

Kantor Gojek di Kawasan Kemang, Jakarta. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Terlepas dari Go-Pay, bisnis Go-Jek terus melaju dengan banyak dana segar. Go-Jek pada Senin (12/2/2018), mengumumkan investasi baru.

Kali ini, perusahaan modal ventura milik Grup Djarum, Global Digital Prima (GDP) Ventures, melalui anak usahanya PT Global Digital Niaga (GDN) telah resmi menjadi investor baru Go-Jek.

Pada hari yang sama, Go-Jek juga mengumumkan Astra sebagai investor baru Go-Jek dengan investasi sebesar US$ 150 juta.

Nadiem mengatakan rencana investasi GDN sudah dibicarakan sejak satu setengah tahun lalu. Upaya GDN yang sejak lama mengembangkan UMKM dinilai selaras dengan misi Go-Jek.

"Sebagai sesama pemain lokal di sektor teknologi konsumen, GDN dan Go-Jek memiliki visi sama untuk mendorong produktivitas dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Kami akan menjajaki berbagai peluang kemitraan termasuk lini usaha e-commerce dari GDN yaitu Blibli.com dan dengan anak usaha atau afiliasi lainnya dari grup GDN," tutur Nadiem.

Reporter: Fauzan Jamaludin

Sumber: Merdeka.com

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya