Disenyumi Pramugari, Balasan Kakek di Bandara Riau Bikin Penerbangan Tertunda

Wajah pramugari itu berubah pucat pasi. Pramugari bergegas melaporkan kakek asal Padang Pariaman, Sumbar, kepada pihak keamanan Bandara Sultan Syarif II, Riau.

oleh M Syukur diperbarui 17 Mei 2018, 03:10 WIB
Ilustrasi pramugari. (AFP)

Liputan6.com, Pekanbaru - Kota Pekanbaru sedang dihebohkan oleh aksi penyerangan Mapolda Riau oleh kelompok terduga teroris. Seorang kakek di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Riau, malah berbuat usil.

Betapa tidak, seorang kakek bernama Dasril Bakri, tiba-tiba mengaku sebagai seorang teroris kepada pramugari yang menyambutnya dengan senyum hangat. Tak hanya itu, kakek tersebut juga mengaku sedang membawa bom di ranselnya.

Wajah pramugari itu pun berubah pucat pasi. Pramugari bergegas melaporkan kakek asal Padang Pariaman, Sumatera Barat itu kepada petugas keamanan Bandara Sultan Syarif II.

Eksekutif General Manager, PT Angkasa Pura II Pekanbaru, Jaya Tahoma Sirait membenarkan informasi tersebut. Meski cuma bercanda, informasi kakek itu ditanggapi serius oleh petugas keamanan bandara.

"Sudah tua dia, mungkin bercanda," kata Jaya, Rabu siang, 16 Mei 2018.

Akibat ulah Dasril ini, Pesawat Lion Air JT 291 tujuan Jakarta terlambat take off. Semua penumpang diturunkan dan kabin serta kargo diperiksa sebagai langkah pengamanan.

"Setelah diperiksa semuanya aman, tapi calon penumpang ini diamankan dan masih diperiksa," kata Jaya.

Jaya menerangkan, ulah Dasri ini bermula ketika memasuki pintu pesawat. Disambut senyuman pramugari, Dasril lalu mengatakan dirinya teroris.

"Saya bawa bom dan saya teroris," ucap Jaya, menirukan kalimat Dasril kepada pramugari.

Kalimat ini membuat heboh. Penumpang yang berada di dalam diminta keluar dan seluruh barang bawaan di kabin diperiksa pihak keamanan bandara.

"Setelah clear dan clean, pesawat akhirnya terbang. Sementara, dia (Dasril) masih diperiksa," ucap Jaya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya