Catat, Ini 6 Cara Orangtua Jelaskan Aksi Terorisme pada Anak

Menyikapi rangkaian serangan teror, ada cara-cara bijak menjelaskan soal peristiwa terorisme oleh orangtua kepada si kecil.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 17 Mei 2018, 02:08 WIB
Anak-anak SD di Fakfak lebih percaya diri dan aktif. (Arsip Dwi Murti)

Liputan6.com, Jakarta - Mengingat akses informasi yang lebih terbuka bagi anak-anak, tentu saja mereka terpapar dengan peristiwa kekerasan yang belum dapat mereka cerna seluruhnya.

Lalu, bagaimana orangtua sebaiknya menjelaskan dengan baik dan benar kejadian tersebut agar si kecil tidak takut dan sedih.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melalui website kemdikbud.go.id membagikan cara-cara bijak menjelaskan soal peristiwa terorisme oleh orangtua kepada si kecil. Berikut penjelasannya:

1. Mencari tahu yang anak pahami

Setelah si kecil melihat informasi mengenai terorisme, orangtua harus cari tahu apa yang dipahami anak mengenai peristiwa tersebut.

Lalu bahas secara singkat apa yang terjadi, meliputi fakta-fakta yang sudah terkonfirmasi, ajak anak untuk menghindari isu spekulasi.

2. Saring infomasi

Kini informasi memang mudah didapatkan, untuk itu orangtua harus menyaring dan membatasi anak mendapatkan informasi terkait terorisme.

Ada baiknya, menghindari paparan terhadap televisi dan media sosial yang sering menampilkan gambar dan adegan mengerikan bagi kebanyakan anak terutama anak di bawah usia 12 tahun.

3. Pahami karakter anak

Setiap anak tentu memiliki karakter yang berbeda. Maka tak ada salahnya, orangtua mengetahui karakter si kecil agar tidak terjadi rasa takut yang berlebih pada anak.

Agar mereka tidak menjadi sangat ketakutan, jelaskan bahwa kejahatan terorisme sangat jarang, namun kewaspadaan tetap diperlukan.


Selanjutnya

Panduan menjelaskan terorisme pada anak. (Sumber kemdikbud.go.id)

4. Bantu anak mengungkapkan perasaan

Bantulah anak mengungkapkan perasaan mereka. Jika marah, ungkapkan kepada orang yang tepat, contohnya kepada teroris.

Ingat pada anak bahwa pelaku teror bukanlah orang golongan atau agama tertentu. Terpenting agar mengindari prasangka.

5. Melakukan kegiatan secara normal

Salah satu tujuan teroris adalah menimbulkan keresahan. Jika kegiatan terorisme membuat masyarakat resah maka tujuan mereka meneror telah berhasil.

Jadi, lakukanlah kegiatan keluarga bersama secara normal untuk memberikan rasa nyaman. Serta tidak tunduk pada tujuan terorisme mengganggu kehidupa kita. Kebersamaan dan komunikasi penting untuk mendukung anak.

6. Ajarkan anak mengapresiasi kerja aparat negara

Ajak anak berdiskusi dan mengapresiasi kerja polisi, TNI, dan petugas kesehatan yang melindungi, melayani, dan membantu kita di masa tragedi. Diskusikanlah lebih banyak tentang sisi kesigapan dan keberanian mereka daripada sisi kejahatan pelaku teror.

Nah, itu dia enam cara yang bisa orangtua lakukan untuk menjelaskan kepada anak apa itu terorisme. Semoga anak-anak dapat terbantu melewati situasi dan kondisi yang tidak menyenangkan terkait terorisme.

Reporter:

Anisha Saktian Putri

Sumber: Vemale.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya