Liputan6.com, Jakarta Aksi teror bom di beberapa wilayah seperti Surabaya dan Sidoarjo pada Minggu dan Senin kemarin menelan korban jiwa, dan tak sedikit yang luka-luka. Para korban luka akibat aksi teror ini dirawat di sejumlah rumah sakit yang terletak di Jawa Timur itu.
Terkait ledakan bom yang terjadi di Jawa Timur yang banyak menelan korban, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris, pihaknya mengatakan akan membantu sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
Advertisement
"Prinsipnya sesuai dengan yang Pak Presiden sampaikan bahwa negara hadir menjamin masyarakat yang kena musibah," kata Fachmi usai Public Expose BPJS Kesehatan di Jakarta, Rabu (16/5/2018).
Mengenai skema pembiayaan, Fachmi mengatakan peserta JKN-KIS akan ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Sementara bagi yang bukan peserta, ada skema lain yang ditawarkan.
"Nanti, skemanya peserta JKN-KIS pasti kita tanggung. Yang lain tentu ada skema lain yang perlu dibicarakan," jelas pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Ikatan Dokter Indonesia ini.
Saksikan juga video menarik berikut:
Puluhan Korban Bom Surabaya Dirawat di RS
Menurut Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin hingga Rabu (16/5/2018), masih ada 33 korban yang masih dirawat di sejumlah rumah sakit di Surabaya akibat bom di sejumlah titik, Minggu dan Senin kemarin. Dari 33 korban tersebut, enam di antaranya adalah anggota Polri.
Dia mengatakan, puluhan korban bom yang masih dirawat tersebut menderita luka ringan hingga berat. "Ada yang sudah bisa interaktif, ngobrol," katanya. (Baca: 33 Korban Bom Surabaya Masih Dirawat di Rumah Sakit)
Advertisement