Imam Besar Istiqlal: Jihad Itu Menumbuhkan Optimisme, Bukan Ketakutan

Imam Besar Masjid Istiqlal Nazarudin Umar mengungkapkan jika di bulan suci ramadhan tahun ini diharapkan menjadi pereda suasana kebangsaan saat ini.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 17 Mei 2018, 07:51 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Ribuan umat muslim berbondong bondong ke Masjid Istiqlal untuk Salat Tarawih pertama Ramadan tahun ini, Rabu malam. Tak hanya warga biasa, Presiden Jokowi beserta jajaran menteri seperti Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, Menteri Polhukam Wiranto, serta Menteri PUPR Basuki Hadimuljono turut serta.

Seperti ditayangkan Liputan6SCTV, Kamis (17/5/2018), dalam sambutannya, Imam Besar Masjid Istiqlal Nazarudin Umar berharap Ramadhan tahun ini jadi pereda suasana kebangsaan saat ini. Gangguan keamanan saat ini merupakan suatu ujian agar bangsa Indonesia naik kelas menjadi bangsa yang terhormat.

Nasarudin juga kembali mengingatkan apa arti jihad.

"Jadi jihad itu sesungguhnya bukan membunuh, tapi jihad untuk menghidupkan orang. Menghidupkan jiwa-jiwa yang kering, menghidupkan perekonomian yang lemah, menghidupkan fakir miskin jadi semangat hidup. Jihad itu untuk menumbuhkan optimisme dalam masyarakat. Bukan kengerian dan ketakutan," ujar Iman Besar Masjid Istiqlal Nazarudin Umar

Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan awal Bulan Ramadan 1439 Hijriah jatuh pada hari Kamis (17/5/2018) ini dimana tidak ada perbedaan antara organisasi Islam seperti Muhamadiyah dan Nahdalatul Ulama.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya