Liputan6.com, Solo Selama sepekan terakhir Indonesia sedang dalam keadaan siaga I menyusul berbagai serangan teroris yang terjadi di beberapa kota besar. Mulai dari peristiwa bom bunuh diri di Surabaya pada Minggu (13/5/2018) hingga serangan teroris di kantor polisi Riau pada Rabu (16/5/2018).
Pengetatan keamanan pun dilakukan di semua tempat, termasuk Lapangan Udara (Lanud) TNI Adi Soemarmo. Sebanyak 10 orang personel tambahan diturunkan di sana untuk melakukan penjagaan pada beberapa pos di sekitar Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo.
Advertisement
"Kami terus melakukan koordinasi dengan pihak Lanud terkait penambahan personel penjagaan di Bandara Adi Soemarmo," ujar Tamsul Sadikin, Airport Rescue, Fire Fighting & Airport security Section Head.
Pihak Lanud juga menjalin koordinasi dengan pihak lain untuk menambah pengamanan.
"Kami juga berkoordinasi bersama POM untuk drop zone agar dipindah guna memudahkan pengawasan," ucap Airport Duty Manager, Mukhamad Irwan.
Peningkatan pengecekan tersebut dilakukan terhadap penumpang yang baru masuk ataupun keluar dari pintu Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo. Apabila kita mengingat kembali pada 2012 dan 2016, Kota Solo juga pernah menjadi sasaran teror menjelang lebaran. Karena itu, penjagaan ekstra dilakukan sebagai antisipasi agar hal serupa tidak terjadi lagi di lingkungan sekitar Bandara dan Wilayah Solo Raya.
(*)