PLN Siap Pasok Listrik untuk MRT Jakarta

Saat ini, pihak MRT telah menarik kabel tegangan tinggi bawah tanah dari infrastrutur distribusi kelistrikan milik PLN.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Mei 2018, 11:56 WIB
Pekerja menyelesaikan rel jalur layang mass rapid transit (MRT) yang melintasi tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) TB Simatupang, Jakarta, Sabtu (21/4). Jalur MRT memiliki 7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menjamin pasokan listrik untuk pengoperasian Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta. Kebutuhan pasokan listrik untuk modal transportasi massal tersebut mencapai 60 Mega Volt Amper (MVA).

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN Haryanto WS menjelaskan, PLN telah menyiapkan beberapa infrastruktur jaringan kelistrikan untuk mendukung pengoperasian MRT dan juga fasilitas pendukungnya seperti stasiun dan lainnya. 

Salah satu infrastruktur jaringan kelistrikan yang telah disiapkan adalah Gardu Induk (GI). "Kami sudah siap di Bulungan ada GI, di Pondok Indah juga sudah siap," kata Haryanto, di Jakarta, Kamis (17/5/2018).

Saat ini, pihak MRT telah menarik kabel tegangan tinggi bawah tanah dari infrastruktur distribusi kelistrikan milik PLN. Dia menegaskan, jika proyek MRT sudah siap beroperasi, maka PLN juga siap menyalurkan listrik.

"Sekarang MRT tengah menarik kabel tegangan tinggi‎ bawah tanah di Taman Sambas, Jakarta Selatan. PLN sendiri Insyaallah sudah siap untuk mendukung proyek MRT," paparnya.

Haryanto melanjutkan, pihak MRT menyatakan bahwa kebutuhan listrik pada pengoperasian tahap awal baru sebesar 60 Mega Volt Amper (MVA). Namun jika ada penambahan dari kapasitas tersebut, PLN siap untuk membangun infrastruktur kelistrikan tambahan.

"Untuk 60 MVA itu tahap satu. Untuk tahap dua dari HI ke trayek selanjutnya, akan ada penambahan GI yang baru," tandasnya.


Rangkaian Kereta MRT Tiba di Jakarta

Bagian kepala kereta Mass Rapid Transit (MRT) melintas di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (12/4). 12 gerbong kereta MRT yang dikirim dari Jepang akhirnya mendarat seluruhnya di atas rel kereta depo Lebak Bulus. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Sebelumnya, dua rangkaian kereta (12 kereta) atau kereta MRT Jakarta tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada 4 April 2018.

Proses penurunan kereta dari kapal kargo akan dilakukan pada Kamis 5 April 2018. Kemudian dilanjutkan untuk proses pengiriman ke Depo Lebak Bulus dengan menggunakan multi-axle trailer menuju ke Depo Lebak Bulus.

Proses pengiriman akan berlangsung hingga 8 April 2018 sejak pukul 22.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB untuk mengurangi dampak kepadatan lalu lintas yang ditimbulkan.

Guna memastikan proses pengiriman berjalan lancar, PT MRT Jakarta telah melakukan serangkaian uji coba dan simulasi pengiriman sejak Februari 2018. Kereta MRT Jakarta adalah kereta baru yang dibuat oleh perusahaan kereta api Nippon Sharyo, Jepang.


14 Set Rangkaian Akan Mulai Dikirim Akhir Juni

Gerbong Mass Rapid Transit (MRT) melintas di rel kereta Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (12/4). PT MRT Jakarta akan melakukan ujicoba secara bertahap dua rangkaian yang terdiri dari 12 kereta pada bulan Agustus mendatang. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Untuk 14 set rangkaian berikutnya akan mulai dikirim pada akhir Juni, dan ditargetkan pada akhir Oktober seluruh 16 set rangkaian kereta MRT Jakarta akan tiba di Jakarta dan siapkan untuk mengikuti rangkaian proses trial run.

Pada fase I ini, PT MRT Jakarta menyiapkan 16 set rangkaian kereta dengan 14 set rangkaian akan dioperasikan dan dua set akan disiagakan sebagai cadangan.

MRT Jakarta akan beroperasi pada pukul 05.00 hingga 24.00 WIB dengan rentang waktu antar kereta lima menit pada jam sibuk.

Hadirnya MRT Jakarta adalah terobosan baru bagi transportasi publik di kota ini. Tidak hanya akan meningkatkan mobilitas, MRT Jakarta juga akan memberikan manfaat tambahan antara lain perbaikan kualitas udara. Selain itu, MRT Jakarta juga sebagai solusi mengatasi kemacetan dengan ada perubahan gaya hidup masyarakat Jabodetabek yang beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi publik.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya