Defisit Anggaran pada April 2018 Tercatat Rp 55,12 Triliun

Penerimaan perpajakan mencapai Rp 416,9 triliun, naik signifikan dibanding tahun lalu sebesar Rp 375 triliun.

oleh Merdeka.com diperbarui 17 Mei 2018, 14:39 WIB
Menkeu Sri Mulyani Indrawati saat memberi pemaparan dalam acara Mandiri Investment Forum (MIF) di Jakarta, Rabu (7/2). Acara ini mengusung tema "Reform and Growth in The Political Years". (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi defisit anggaran hingga April 2018 sebesar Rp 55,12 triliun atau sekitar 0,37 persen terhadap PDB. Realisasi tersebut lebih rendah dibandingkan realisasi defisit 2017.

Defisit tersebut merupakan akumulasi dari pendapatan negara hingga akhir April 2018 sebesar Rp 527,82 triliun dengan belanja negara sebesar Rp 582,94 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, secara keseluruhan pelaksanaan APBN sampai 30 April mengalami perbaikan signifikan baik dari sisi pendapatan maupun dari sisi belanja.

"APBN kita pelaksanaan sampai 30 April mengalami perbaikan signifikan baik di sisi pendapatan, belanja maupun pembiayaan," ujar Sri Mulyani di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (17/5/2018).

Lebih lanjut Sri Mulyani menjelaskan, penerimaan perpajakan mencapai Rp 416,9 triliun, naik signifikan dibanding tahun lalu sebesar Rp 375 triliun. Sementara dari sisi persentase adalah 25,8 persen dibanding tahun lalu 25,5 persen.

"PNBP mencapai Rp 109,9 triliun dibanding tahun lalu Rp 90,8 triliun atau telah mencapai 39,9 persen dari target tahun ini dibanding tahun lalu 34,9 persen," jelasnya.

 


Belanja Negara

Menkeu Sri Mulyani Indrawati memaparkan data dalam acara Mandiri Investment Forum (MIF) di Jakarta, Rabu (7/2). Acara ini dihadiri oleh lebih dari 600 investor, termasuk 50 investor yang tercatat mengelola portofolio asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dari sisi belanja negara, baik secara nominal dan persentase juga mengalami perbaikan dibanding tahun lalu. Hal ini didorong oleh belanja Kementerian Lembaga yang jauh lebih cepat.

"Dan oleh karena itu, belanja K/L Rp 165,9 triliun sudah dibelanjakan sampai 30 April. Tahun lalu periode sama kita belanjakan Rp 135,1 triliun. Jadi secara persentase kita jauh lebih tinggi sudah mendekati 20 persen," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya