Liputan6.com, Pyongyang - Sejarah baru berhasil dicatat oleh Korea Utara dan Korea Selatan pasca-pertemuan Kim Jong-un dan Presiden Moon Jae-in pada 27 April 2018. Itu merupakan pertemuan pertama pemimpin kedua negara setelah lebih dari satu dekade.
Dalam kesempatan berbeda, hubungan Korea Utara dan India juga memasuki era baru. Negeri Hindustan dikabarkan mengejar upaya memperkuat hubungan dengan Pyongyang setelah Menteri Luar Negeri India VK Singh melawat ke Pyongyang.
Advertisement
Seperti dikutip dari CNBC, Jumat (18/5/2018), VK Singh tiba di Pyongyang pada hari Selasa. Ia berada di Korea Utara selama dua hari dan dikabarkan bertemu dengan sejumlah pejabat senior seperti Menteri Luar Negeri Ri Yong Ho dan Menteri Kebudayaan Pak Chun Nam.
Ini merupakan kunjungan tingkat tinggi pertama oleh seorang menteri India ke Korea Utara dalam nyaris dua dekade terakhir.
"Sekarang, lingkungan di sekitar Korea Utara tengah berubah, India mungkin merasa ini adalah saatnya untuk menjangkau, mungkin dalam mengantisipasi potensi negara itu membuka diri," kata Harsh Pant, kepala studi strategis di think tank Observer Research Foundation.
"New Delhi kemungkinan melihat kunjungan ini sebagai sarana untuk memosisikan diri jika Korea Utara stabil dan bergabung dengan komunitas internasional."
Meski terdapat sejumlah hambatan dalam upaya internasional untuk membatasi senjata nuklir Korea Utara, namun ketegangan di Semenanjung Korea dinilai telah sangat mereda dibanding tahun lalu.
Amerika Serikat sendiri telah mengutus Menteri Luar Negeri Mike Pompeo untuk bertemu dengan Kim Jong-un. Dari foto-foto yang beredar, pertemuan keduanya berlangsung hangat dan santai.
Kunjungan Pompeo tidak hanya berhasil membebaskan tiga warga Amerika Serikat yang disandera Korea Utara, melainkan juga menyibak peluang investasi swasta di negeri pimpinan Kim Jong-un.
Dan kini, India dinilai ingin mengikuti jejak Negeri Paman Sam.
"Kunjungan itu mungkin didorong oleh perkembangan terbaru dalam hubungan Amerika Serikat-Korea Utara," kata Amit Cowshish, seorang mantan penasihat di Kementerian Pertahanan India.
Namun menurut Cowshish, bukan berarti India ingin melibatkan diri dalam perundingan nuklir. "Tujuan kunjungan itu tampaknya adalah untuk mengeksplorasi kemungkinan mengatur ulang hubungan timbal-balik dalam konteks Kebijakan Look East -- inisiatif kebijakan luar negeri PM Narendra Modi."
Saksikan video pilihan berikut ini:
Melanjutkan Hubungan Lama
Sebelum PM Modi menangguhkan sebagian besar perdagangan bilateral dengan Korea Utara pada tahun 2017 di tengah sanksi internasional terhadap negara itu, New Delhi dan Pyongyang menikmati hubungan diplomatik, komersial, dan ekonomi yang baik selama beberapa dekade.
"Bahkan terdapat laporan pada akhir 2016 dan awal 2017 bahwa India adalah mitra dagang terbesar ketiga Korea Utara, meski angka-angka tersebut tidak memasukkan angka perdagangan gelap atau tidak resmi yang melibatkan China dan Rusia," ujar Dhruva Jaishankar, mitra di studi kebijakan luar negeri di Brookings India.
India hingga kini juga masih mempertahankan kedutaan besarnya di Pyongyang, menolak tekanan dari Washington tahun lalu untuk memutus semua hubungan dengan Korea Utara.
Advertisement