Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendapat komitmen dari Chevron untuk mempercepat pengembangan lapangan minyak dan gas bumi (migas) laut dalam (Indonesian Deep water Development/IDD).
Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar mengatakan, petinggi Chevron dari Amerika Serikat (AS) telah menemuinya dan berjanji akan mempercepat pengembangan proyek IDD. Untuk diketahui, Chevron sedang menggarap proyek IDD tahap 2 Gendalo-Gemem.
"IDD kita development secepatnya, saya minta dari Houston langsung mereka datang, Chevron mereka janji akan dipercepat," kata Arcandra, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (17/5/2018).
Baca Juga
Advertisement
Arcandra menuturkan, proses pengembangan proyek IDD dipercepat, target produksi lapangan migas dimajukan paling cepat 2023. Sedangkan paling lambat pada 2024. Arcandra optimistis target tersebut tercapai.
"Yang jelas mereka akan schedulenya cepat sudah dibikin kemarin, cepat, first gas 2023-2024. Sebelumnya jauh kebelakang. 2023 saya optimistis," ucap Arcandra.
Arcandra Tahar mengatakan, salah satu strategi untuk mempercepat proses pengembangan proyek IDD adalah mengoptimalkan proses kajian awal (Front End Enginering Design/FEED). Dari cara ini dia menargetkan bisa menghemat waktu satu hingga dua tahun.
"Ada beberapa contract strategy yang saya sarankan. Misalnya FEED nya tidak lagi yang kontraktor FEED tidak boleh EPC A. Ini kami design sehingga nanti dieksekusi cepat, hemat waktu 1-2 tahun," ujar dia.
Selanjutnya
Sebelumnya, Chevron berkomitmen untuk mendukung pengembangan sumber daya energi di Indonesia baik di darat maupun lepas pantai. Saat ini perusahaan tersebut tengah mengembangkan lapangan migas IDD tahap 2 Gendalo-Gehem.
Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit Chuck Taylor mengatakan, proyek IDD tahap pertama yang berada di Lapangan Bangka telah berhasil berproduksi pada Agustus 2016. Proyek tersebut menghasilkan delapan kargo gas alam cair (LNG) yang sudah dikapalkan dari Terminal LNG Bontang.
Saat ini, Chevron tengah mengembangkan proyek IDD tahap kedua yaitu untuk lapangan Gendalo–Gehem. Proyek ini akan memaksimalkan nilai dari aset-aset gas laut dalam.
"Kami memiliki rekam jejak kemitraan yang baik dengan Indonesia. Kami harap pengembangan lapangan gas ini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus mampu mendukung pengembangan masyarakat di wilayah kami beroperasi," jelas Taylor.
Dalam pengembangan proyek IDD tahap dua, Chevron sedang melakukan studi dan konsep kelayakan pekerjaan keteknikan dan desain, atau pre-Front End Engineering and Design (FEED). Proses tersebut telah dimulai pada Desember 2017 dan berjalan dengan baik.
Optimalisasi konsep pengembangan dan dasar penyederhanaan rancangan menunjukkan pengembangan modal dan pengurangan biaya operasional yang signifikan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement