Liputan6.com, Cirebon - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror kembali menangkap dua terduga teroris di Cirebon berinisial H dan S. Penangkapan tersebut dilakukan di dua tempat, yakni Kabupaten dan Kota Cirebon, Jawa Barat.
Penangkapan dilakukan dalam waktu yang berbeda. Bahkan, usai penangkapan, tim Densus 88 bersama Brimob Polda Jabar menggeledah salah satu rumah kontrakan yang ditempati S di Desa Jemaras Kidul, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon.
Rombongan Polda Jabar beramai-ramai datang ke lokasi tempat S mengontrak rumah. Dari informasi yang didapat, S sudah ditangkap pada Kamis (17/5/2018), sekitar pukul 13.00 WIB.
Baca Juga
Advertisement
"S ditangkap saat akan mengisi air galon dan sepertinya langsung dibawa," ucap ketua RT 05 Blok 2, Desa Jemaras Kidul, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, Gunanto.
Gunanto mengaku saat penangkapan, suasana di desa tampak sepi. Namun, saat penggeledahan, dia mengaku sempat dihubungi petugas polisi.
Dari informasi yang didapat, pelaku sudah lebih dari satu tahun tinggal di rumah kontrakan yang disewanya. Namun, selama satu tahun, aktivitas S tertutup.
"S orangnya tertutup tidak pernah bergaul dengan warga sekitar dan kami warga yang lain juga sudah mencurigai orang itu karena aneh sikapnya," sebutnya.
Dia menambahkan, terduga teroris itu dikenal jarang bergaul, sehingga banyak orang tidak tahu identitasnya. Tidak sedikit warga maupun tetangga yang tidak tahu siapa sosok S yang sebenarnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jaringan JAD
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengatakan, dari hasil penggeledahan ditemukan 2 aki berukuran besar. Dia mengaku penangkapan dua terduga teroris merupakan hasil dari pengembangan penangkapan 4 teroris di Jalan Stasiun Tambun, Mekarsari, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis, 10 Mei 2018.
"Iya hari ini dua terduga teroris kami tangkap di Cirebon, tapi dua tempat yang berbeda yaitu di Kota dan Kabupaten," kata Agung.
Dia menjelaskan, dari informasi sementara yang didapat, kedua terduga teroris tersebut masuk ke dalam jaringan Jamaah Ansharut Daullah (JAD). Dia menyebutkan, tidak ada benda mencurigakan lain saat penggeledahan di rumah kontrakan S.
Dia mengaku, sejumlah barang yang ada di dalam rumah kontrakan W langsung dibawa ke Jakarta. Karena itu, dia mengaku belum bisa menjelaskan secara rinci peran pelaku.
"Yang di kota masih kami silent dulu dan secara keseluruhan kami dalami peran mereka. Jadi sampai di situ dulu informasinya," ujar Agung.
Advertisement