Tak Kalah dengan Laki-Laki, Perempuan Asmat Semangat Bangun Negeri

Wakil Bupati Asmat dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, yang akrab disapa Mama Yo terus mendorong para perempuan Papua (dalam hal ini Asmat) untuk maju.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 18 Mei 2018, 16:00 WIB
Menteri PPPA Yohana Yembise melakukan kunjungan ke Kabupaten Asmat, Papua (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak)

 

Liputan6.com, Jakarta Dahulu, perempuan Papua (dalam hal ini Asmat) merasa tidak sanggup untuk setara dengan laki-laki. Kini, perempuan Papua lebih bersemangat memajukan ekonomi. Kesetaraan demi kemajuan negara akan terwujud.

 

Ucapan dari Wakil Bupati Asmat, Thomas Eppe Safanto membuat para perempuan Asmat semangat untuk maju. Perempuan dan laki-laki harus saling melengkapi satu sama lain. Thomas mengungkapkan hal tersebut dalam sambutan hangat bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise.

Menteri Yohana, yang disapa Mama Yo melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Asmat, Papua pada Kamis, 17 Mei 2018. Ia bangga pada perempuan Asmat.

Saat berkunjung ke Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Asmat, yang berada di pusat kota Agats, Mama Yo mengungkapkan, menjalankan program yang berkelanjutan bagi warga Asmat khususnya perempuan dan anak.

“Kami bangga melihat ibu-ibu Asmat yang hadir di sini. Kami akan terus melindungi perempuan yang ada di Indonesia, tumbuh kembang anak dan hak anak tanpa diskriminasi dari Sabang sampai Merauke” tegas Mama Yo, sebagaimana rilis yang diterima Health Liputan6.com, Jumat (18/5/2018).

 

Simak video menarik berikut ini:


Setara dengan Laki-Laki

Menteri PPPA Yohana Yembise, yang akrab disapa Mama Yo bangga melihat para ibu Asmat yang semangat membangun negeri. (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak)

Mama Yo menambahkan, dalam Sustainable Development Goals (SDG’s) pembangunan berkelanjutan di tingkat internasional, ada 17 indikator yang harus menjadi perhatian. Salah satunya adalah kesetaraan.

Perempuan diharapkan bisa setara dengan laki laki. Hal ini dinilai berharga sehingga pandangan (image) perempuan tidak hanya sebatas pada urusan rumah tangga saja, melainkan bagian penting di dalam pembangunan negara.

Urusan terkait perempuan dan anak juga urusan wajib daerah sesuai dengan Undang- Undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.

“Jadi, setiap Kepala Daerah punya tanggung jawab memberikan perhatian untuk perlindungan perempuan dan anak serta pemberdayaan perempuan. Tentunya, demi keluarga dan pembangunan negara,” Mama Yo melanjutkan.


Beri Pelatihan olah Makanan

Kunjungan Mama Yo ke Kabupaten Asmat, Papua disambut menyenangkan. (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak)

Pada kunjungan kerja ke Kabupaten Asmat, Mama Yo juga memberikan pelatihan mengolah makanan untuk meningkatkan gizi masyarakat. Perempuan asal Papua itu melatih masyarakat cara membuat sinole (olahan dari sagu), sanusep isi ikan, ulat sagu, papeda, sagu opom, dan lain sebagainya.

Selanjutnya, Mama Yo berdialog dengan para mama di gereja dan bermain simulasi pembangunan ketahanan keluarga di Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga). Puspaga adalah lokasi konseling pengasuhan anak pada masing masing pasangan keluarga. Kunjungan Mama Yo ditutup ke Rumah Sakit Umum Daerah Agats.

Sambutan masyarakat terhadap kehadiran Mama Yo juga menyenangkan. Beberapa warga berbaris rapi di pinggiran pelabuhan Kabupaten Asmat menunggu kehadiran Mama Yo.

Thomas segera menyambut hangat dan memberikan piyiwi (sejenis ikatan kepala dari bulu kasuari) beserta noken dalam suatu prosesi sakral. Menuju lokasi kunjungan kerja, Mama Yo menggunakan motor listrik.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya