Liputan6.com, Berlin - Menurut laporan dari Asosiasi Guru Jerman, banyak murid Muslim di sekolah dasar Jerman yang menjalani puasa karena tekanan. Hal itu disebut-sebut mengakibatkan anak-anak bermasalah di sekolah.
Seperti dikutip dari DW, Jumat (18/5/2018), makin banyak murid Muslim di sekolah Jerman yang berpuasa penuh pada bulan Ramadan dengan berbagai alasan. Tidak hanya karena alasan religius, ada yang ingin tampil bersaing dengan rekannya yang lebih tua atau karena tuntutan orangtua.
Advertisement
Sebagian murid mengeluh karena sakit kepala dan mual-mual. Banyak juga yang memiliki masalah untuk berkonsentrasi dan prestasi sekolahnya turun.
Asosiasi Guru Jerman menilai, ikut puasa bagi sebagian murid-murid Muslim mendatangkan masalah besar.
"Banyak murid sekolah dasar yang sekarang ikut berpuasa penuh", kata Ketua Asosiasi Guru Heinz-Peter Meidinger kepada harian Jerman "die Welt" edisi online.
Di sekolah-sekolah dasar yang memiliki banyak murid Muslim, berpuasa selama bulan Ramadan jadi tema yang sering dibahas. Banyak orang tua Muslim yang menuntut agar sekolah tidak melaksanakan tes atau ujian selama bulan Ramadan. Namun hal itu sulit dilaksanakan, kata Meidinger.
"Akibatnya sampai ada murid yang pingsan di sekolah", tutur Meidinger.
Bulan Mei Masa Ujian di Jerman
Ramadan tahun ini, situasi bagi banyak siswa Muslim di Jerman memang sulit. Karena akhir Mei dalam tahun ajaran negara itu lazimnya adalah masa-masa ujian.
Juru bicara urusan keagamaan dari fraksi Uni kristen, Hermann Gröhe, menuntut diskusi terbuka tentang masalah puasa di sekolah-sekolah dasar Jerman.
"Terutama bagi murid-murid sekolah dasar, masalah kesehatan dan kemampuan mengikuti pelajaran di sekolah adalah tema penting", kata Gröhe.
Tentu aturan agama perlu diperhatikan, namun anak-anak juga jangan dipaksa untuk berpuasa, katanya. Gröhe berharap, perhimpunan Muslim di Jerman turut membahas hal ini.
Asosiasi Pendidikan Jerman VBE mengimbau para orang tua muslim, agar tidak memaksa anak-anaknya yang masih di sekolah dasar untuk puasa penuh. Terutama karena sepanjang hari di saat memasuki musim panas, di mana berpuasa bisa sepanjang 16 jam, anak-anak dilarang minum.
Dari sudut pandang medis, hal itu bisa mengganggu kesehatan, kata Asosiasi Dokter Anak dan Remaja di Jerman.
Saksikan juga video berikut ini: