Liputan6.com, Jakarta - Masih ingat dengan Bjah? Ya, dulu dikenal sebagai vokalis band The Fly namun kini telah memilih untuk hijrah.
Sekarang Bjah berkarir sebagai GM Sales dan Marketing di sebuah PT. Ia pun mendalami agama untuk memperdalam ilmunya. Kehidupan yang dijalaninya sekarang benar-benar bertolak belakang dengan apa yang pernah ia jalani semasa menjadi vokalis band. Ini kisah inspiratifnya...
Advertisement
Bjah Kecanduan Alkohol dan Narkoba
Kala itu, Bjah mengisahkan dirinya tak pernah lepas dari minuman keras. Ia pun beberapa kali pernah direhab namun tetap saja masih kecanduan barang haram tersebut.
"Emang bener dulu gua parah. Prinsip gua dulu, kalo masih bisa mabok ngapain sadar," tutur Bjah saat ditemui secara eksklusif oleh KapanLagi.com di PT. Tri Megah Selaras Indonesia, di bilangan Kayu Putih, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.
Diakuinya, ia pertama kali masuk rehab tahun 1995 di RSKO Cibubur. "Saya empat kali rehab. Terakhir kemaren pas ketangkep itu. Emang badung saya," candanya.
Advertisement
Tak Suka Jika Ada Teman Yang Puasa
"Kalau kata anak-anak The Fly 'setan aja nyembah lu, Jah'. Berarti kan lebih parah dari setan," begitu Bjah menuturkan betapa parahnya dia saat masih kecanduan alkohol dan narkoba.
Kebiasaan meminum alkohol serta menggunakan narkoba Bjah kalau itu membuat orang-orang di sekitarnya heran.
"Saya nggak bisa terima tuh kalo ada kru saya nggak patuh sama saya. Kalo ada kru saya yang puasa, 'gua kasih lu duit tapi lu batalin puasa'," tambahnya.
Karir Tak Berkembang
Bicara soal karir, Bjah sempat diperumit dengan karir The Fly yang mandeg dan tidak berkembang. Ia kerap mendapat janji kosong karena apa yang disepakati di awal tiba-tiba berubah tanpa persetujuan darinya. Salah satu hal yang diceritakannya adalah pemilihan gitaris saat proses penggarapan lagu.
"Saat ada label besar, saya tanda tangan, udah kontrak (bikin lagu). Gua nunjuk temen, Didit Saad gitaris Pastik. Saya pake studionya dia (Didit). Di saat udah selesai lagunya, (label) ngomong, gitarnya ganti yah sama orang baru, gitarisnya Drive," paparnya.
Tak Ada Satupun Orang Yang Bisa Kendalikan Bjah
Bjah merasa canggung dan tidak enak karena sudah terlanjur meminta tolong Didit sebelumnya, sementara label meminta gitaris lain yang menggantikan. "Walaupun Didit bilang 'Ya udah Jah, lu jalanin dulu yang penting gua livenya aja'. Cuma nggak bisa," ceritanya lagi. Bjah pun mengaku tidak puas dengan lagu akhirnya. Ia menilai aransemen lagunya aneh. Bjah memilih ogah-ogahan untuk menyanyikannya, supaya Didit kembali masuk ke dalam proyek.
"Akhirnya gua minta putus kontrak. Abis itu kelar, jadi omongan 'nggak ada satu pun manager yang bisa megang B'Jah'," ujarnya.
Sumber: Kapanlagi.com
Reporter: Fikri Alfi Rosyadi
Advertisement