Reaksi PLN soal Kabar Pegawainya Jadi Donatur Teroris Riau

Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain Adinegara sempat menyebut nama pegawai PLN dimaksud adalah Daulay alias Opung. Ia diduga menjadi donatur teroris di Riau.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Mei 2018, 20:01 WIB
Dua orang terduga teroris asal Riau ditangkap saat berkunjung ke Palembang (Dok.istimewa / Nefri Inge)

Liputan6.com, Pekanbaru - PT PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau menyerahkan sepenuhnya penyelidikan dugaan seorang pegawai PLN daerah itu menjadi donatur terorisme seperti diungkap tersangka yang diringkus di Sumatera Selatan awal pekan ini.

"Saya tidak berani buat statement karena kami semua kaget dengan hal itu," kata Manajer SDM dan Umum PT PLN Wilayah Riau dan Kepri, Dwi Suryo Abdullah di Pekanbaru, Jumat (18/5/2018), dilansir Antara.

Ia mengatakan pihak PLN mengetahui informasi itu dari pemberitaan media tak lama setelah penangkapan terduga teroris di Sumatera Selatan.

Mengenai nama Daulay alias Opung yang disebut sebagai pegawai PLN di Riau menjadi pendana terorisme, Dwi Suryo menyatakan tidak bisa memastikan nama itu ada di internal PLN.

"Mengenai nama itu juga tidak tahu kebenarannya. Opung itu nama panggilan, sedangkan Daulay itu nama marga. Apa benar nama Daulay itu, bisa saja orang ngaku-ngaku pegawai PLN," katanya.

Sebelumnya, dua terduga teroris yang ditangkap Polda Sumatera Selatan (Sumsel) mengaku rencana aksi mereka dibiayai pegawai PLN Riau yang menjadi donatur. Polisi masih menyelidiki orang yang dimaksud untuk memastikan keterlibatannya.

Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain Adinegara pada Selasa, 15 Mei 2018, mengungkapkan pegawai yang dimaksud bernama Daulay alias Opung, tinggal di Pekanbaru, Riau. Nama tersebut didapatkan dari hasil pemeriksaan intensif terhadap kedua teroris, HH alias AA dan HS alias AA.

Hanya saja, nama yang disebutkan masih dalam penyelidikan. Pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Polda Riau untuk proses lebih lanjut.

"Kami berkoordinasi dengan Polda Riau, Polresta Pekanbaru, dan Densus di sana," ujarnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya