Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variasi dan sempat berada di zona hijau. Namun, IHSG berbalik arah ke zona merah seiring nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (18/5/2018), IHSG melemah 32,61 poin atau 0,56 persen ke posisi 5.783,31. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,86 persen ke posisi 918,89. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
IHSG sempat berada di level tertinggi 5.843,45 dan terendah 5.783,31. Menjelang akhir pekan ini, sebanyak 237 saham melemah sehingga menekan IHSG dan 149 saham menguat. 119 saham diam di tempat.
Baca Juga
Advertisement
Transaksi perdagangan saham tercatat dengan frekuensi 349.931 kali dengan volume perdagangan 8,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,2 triliun. Investor asing lepas saham Rp 731,61 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.143.
Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham pertanian naik 1,87 persen dan sektor tambang menanjak 1,65 persen. Sektor saham aneka industri susut 2,47 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi melemah 1,27 persen serta sektor saham manufaktur turun 0,85 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham ESSA naik 11,29 persen ke posisi Rp 276 per saham, saham MITI menguat 9,09 persen ke posisi Rp 84, dan saham ERAA menanjak 6,97 persen ke posisi Rp 2.150 per saham.
Sedangkan saham-saham yang turun antara lain saham PRIM merosot 5,23 persen ke posisi Rp 815, saham TRAM tergelincir 4,76 persen ke posisi Rp 360 per saham, dan saham WSKT susut 3,27 persen ke posisi Rp 2.070 per saham.
Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,34 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 0,50 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,40 persen, indeks saham Thailan naik 0,01 persen, dan indeks saham Shanghai menguat 1,24 persen.
Sementara itu, indeks saham Singapura menurun 0,22 persen dan indeks saham Taiwan susut 0,03 persen. Analis PT Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih konsolidasi jelang akhir pekan. Koreksi IHSG masih wajar.
"IHSG konsolidasi di tengah tekanan rupiah," ujar William saat dihubungi Liputan6.com.
Sesi I, IHSG Menguat
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi selama sesi pertama perdagangan Jumat pekan ini. Akan tetapi, IHSG mampu bertahan di zona hijau.
Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Jumat 918/5/2018), IHSG naik 16,92 poin atau 0,29 persen ke posisi 5.832,84. Indeks saham LQ45 menanjak 0,35 persen ke posisi 930,12. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.
Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.843,45 dan terendah 5.804,77. Sebanyak 172 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. 189 saham melemah dan 103 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 199.687 kali dengan volume perdagangan 3,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 3,2 triliun. Investor asing jual saham Rp 210,12 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.156.
Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham pertanian naik 1,94 persen, sektor saham tambang menguat 1,7 persen, dan sektor saham barang konsumsi menguat 0,76 persen. Sedangkan sektor saham aneka industri melemah 0,86 persen, sektor saham konstruksi merosot 0,57 persen dan sektor saham perdagangan tergelincir 0,11 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham MITI naik 18,18 persen ke posisi Rp 91 per saham, saham BIPI melonjak 7,25 persen ke posisi Rp 74, dan saham TAXI menguat 6,56 persen ke posisi Rp 130 per saham.
Sementara itu, saham-saham yang melemah antara lain saham PRIM tergelincir 4,65 persen ke posisi Rp 820 per saham, saham DYAN susut 4,21 persen ke posisi Rp 91, dan saham BBTN tergelincir 2,47 persen ke posisi Rp 2.760 per saham.
Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,22 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,32 persen, indeks saham Jepang Nikkei menanjak 0,37 persen, dan indeks sham Shanghai menguat 0,27 persen, dan indeks saham Taiwan menguat 0,05 persen. Sementara itu, indeks saham Thailand tergelincir 0,04 persen dan indeks saham Singapura susut 0,33 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement